Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
bayistunting.png
Freepik.com

Stunting atau kondisi kekurangan gizi yang berkepanjangan pada anak menjadi masalah kesehatan yang tidak boleh dianggap sepele. Stunting bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terhambat.

Sebagian besar orang beranggapan bahwa stunting hanya berdampak pada masalah tinggi badan saja, namun sebetulnya stunting bisa menyebabkan beragam banyak masalah, Ma. 

Bukan hanya tubuhnya yang pendek, anak juga bisa mempengaruhi sistem imun dan kemampuan belajarnya kelak. 

Untuk lebih lengkapnya berikut Popmama.com telah rangkum dampak stunting pada anak, selain tubuh yang pendek.

1. Kemampuan kognitif rendah

Freepik.com

Anak yang mengalami stunting, perkembangan otaknya akan terganggu dan jadi tidak berkembang secara optimal. Hal ini bisa menyebabkan anak memiliki kemampuan kognitif yang rendah.

IQ atau kecerdasan intelektual anak yang stunting umumnya yang lebih rendah dibandingkan dengan anak sehat.

Saat di masa sekolahnya, anak akan kesulitan untuk berkonsentrasi dan memiliki daya ingat serta kemampuan belajar yang rendah. Ia akan kesulitan untuk memahami pelajaran di sekolah.

2. Sistem imun lemah

Freepik.com

Kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak (dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun) bisa menyebabkan anak memiliki sistem imun yang lemah.

Anak yang stunting akan lebih rentan sakit dan biasanya pemulihannya akan lebih lama dari anak pada umumnya. 

Dikarenakan sistem imun yang lemah, anak yang stunting juga lebih berisiko terkena penyakit menular, alergi, dan penyakit infeksi seperti diare dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas).

3. Gangguan emosional dan sosial

Freepik.com

Umumnya anak yang stunting memiliki gangguan emosional. Ia lebih sering tantrum atau sulit mengontrol emosinya. Terdapat beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa anak yang stunting juga rentan alami depresi dan gangguan cemas.

Hal ini yang kemudian menyebabkan anak stunting kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.

4. Produktivitas terhambat

Freepik.com

Dampak jangka panjang stunting bisa terasa hingga dewasa. Akibat dari kemampuan kognitifnya yang rendah, anak yang stunting cenderung memiliki kemampuan kerja yang lebih rendah.

Tubuhnya yang lemah dan mudah sakit juga menyebabkan ia sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan produktif di masa dewasanya.

5. Risiko penyakit kronis saat dewasa

ilustrasi menghitung berat badan ideal (unsplash/i yunmai)

Saat tumbuh dewasa, anak yang stunting lebih berisiko mengalami penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan obesitas.

Selain itu, disebutkan juga jika anak laki-laki maupun perempuan yang stunting berisiko alami gangguan kesehatan reproduksi.

Itu tadi dampak stunting pada anak selain bertubuh pendek. Setelah mengetahui hal ini, Mama perlu lebih memperhatikan asupan gizi si Kecil, ya.

Editorial Team