Kebutuhan kesehatan anak dimulai dari anak masih berada dalam kandungan. Selama 9 bulan lebih Mama memberikan nutrisi kepada anak melalui apa yang Mama konsumsi setiap hari. Tugas Mama adalah memilih asupan yang baik dan melengkapinya dengan susu ibu hamil.
Setelah bayi lahir, Mama dianjurkan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Mama juga diharapkan bisa menjaga kualitas ASI selama masa menyusui terutama di 6 bulan pertama.
Setelah bayi berusia di atas 6 bulan, maka Mama mulai memikirkan MPASI apa yang disukai oleh anak dan menyiapkannya dengan cara tepat. Pastikan selalu higienis dan bernutrisi.
Setelah anak bisa makan karbohidrat sekelas nasi, maka Mama harus menyiapkan menu seimbang. Kandungannya terdiri dari karbohidrat, protein dan multi vitamin. Selain itu Mama juga harus memerhatikan serat, lemak baik dan mineral yang masuk dalam tubuh anak.
Pada saat 2 tahun pertama inilah yang menjadi waktu penting untuk memupuk kesehatan dan kecerdasan anak di masa mendatang dengan memerhatikan nutrisi seimbang.
Dr. Natia menjelaskan, “Nutrisi berpengaruh pada pematangan sel otak, maka itu MPASI juga harus diperhatikan bahan-bahannya. Untuk melatih motorik anak, Mama juga harus mengajak bayi bermain dan belajar sebagai bentuk stimulasi.”
Stimulasi yang baik bisa membentuk tatanan otak anak. Orangtua dan pengasuh harus tahu cara melakukan stimulasi yang baik untuk si Kecil.
Menurut dr. Natia, DHA, AA, kolin dan zinc, itu harus dikonsumsi oleh bayi dalam jumlah yang cukup, "Di Indonesia kekurangan zat besi angkanya masih sangat tinggi. Sebenarnya bisa di deteksi sejak dini. Kalau ibu hamil mengalami anemia, anak berisiko ikut terkena anemia setelah dilahirkan."
Ini tidak bisa dianggap sepele lho Ma,"Dampak anemia adalah anak mudah sakit, ikut mengalami anemia dan kurang gizi. Anak juga sulit belajar hal baru akhirnya tumbuh kembangnya terhambat," tambah dr. Natia.