Umumnya bayi dengan usia kurang dari 6 bulan akan cenderung sering alami tersedak. Tetapi, seiring bertambahnya usia si Kecil, kondisi ini akan berangsur membaik setelah usianya lebih dari 6 bulan. Hal ini terjadi karena si Kecil sudah memiliki reflek menelan yang semakin baik.
Pada beberapa kondisi, bayi yang tersedak saat tidur kerap berhubungan dengan kondisinya saat menyusu. Bayi yang tersedak saat tidur dapat disebabkan karena ia belum disendawakan setelah menyusu.
Selain itu, hal lain seperti posisi saat menyusu yang kurang baik, dan dipaksa minum susu saat tidur juga dapat membuatnya tersedak saat tidur.
Tak jarang bayi juga dapat tersedak air liurnya sendiri saat tidur. Bayi yang tersedak saat tidur juga dapat menjadi tanda bahwa bayi mengalami kondisi kelainan sejak lahir. Biasanya kondisi ini disertai dengan kebiasaan si Kecil yang mendengkur saat tidur.
Selain mendengkur, kelainan ini juga dikenali dengan kebiasaan bayi yang kerap melengkungkan lehernya. Si Kecil juga sering membuka mulutnya saat tidur untuk menghirup udara. Hal inilah yang menjadi penyebab bayi mendengkur saat tidur.
Kondisi ini menurut Happiest Baby, disebut dengan Sleep Disordered Breathing (SDB) atau yang dikenal juga dengan gangguan pernafasan saat tidur. Gangguan ini membuat si Kecil kesulitan untuk menghirup udara yang cukup selama ia tidur.
Tak hanya itu, bayi juga dapat tersedak saat tertidur karena disebabkan oleh refluks. Refluks sendiri terjadi saat sfingter esofagus, yakni otot dengan bentuk seperti cincin yang terletak diantara kerongkongan dan lambung tidak cukup kuat untuk menahan isi lambung.
Akibatnya, isi lambung yang tidak tertahan tadi kembali hingga ke tenggorokan yang kemudian sebabkan si Kecil alami tersedak saat sedang tertidur.