Berikut beberapa manfaat mengonsumsi otak sapi bagi bayi:
- Protein membantu tubuh memelihara kesehatan otot bayi dalam masa pertumbuhan. Otak sapi juga berperan sebagai penjaga sistem kekebalan tubuh, jadi si Kecil tidak mudah sakit.
- Sebagai antioksidan, selenium memelihara jaringan tubuh agar tetap sehat dengan mencegah potensi kerusakan akibat radikal bebas. Sama seperti tembaga, selenium juga memiliki andil terhadap fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal.
- Asam lemak omega-3 berfungsi untuk menurunkan risiko terhadap penyakit jantung. Selain itu, konsumsi otak sapi juga mendorong fungsi otak yang sehat. Tentu saja, ini baik untuk perkembangan otak bayi.
- Vitamin B5 mendukung kerja metabolisme tubuh, membantu mengubah makanan menjadi energi dan juga berperan dalam produksi hormon. Vitamin B-12 membantu mensintetis DNA, memiliki andil dalam kesehatan sistem saraf dan mendukung perkembangan sel darah merah baru.
Walaupun otak sapi kaya akan nutrisi baik, jeroan juga bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan, Ma.
Otak sapi tinggi kolesterol. Setiap porsi otak sapi mengandung sekitar 3,401 miligram kolesterol. Tingkat kolesterol berlebih dari makanan bayi maupun orang dewasa dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Otak sapi yang terkontaminasi virus bovine spongiform encephalitis dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, menyebabkan penyakit Creutzfeldt-Jakob atau sapi gila. Penyakit sapi gila merupakan gangguan neurodegeneratif mematikan. Jadi pastikan Mama memasak otak sapi hingga benar-benar matang agar terhindar dari bakteri yang membahayakan bayi.
Itu penjelasan tentang cara mengolah otak sapi untuk bayi. Otak sapi bisa menjadi pilihan Mama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Kandungan nutrisi yang ada pada otak sapi baik untuk tumbuh kembang si Kecil. Namun, otak sapi juga tinggi kolesterol, Ma. Jadi, meski kaya nutrisi, jangan dikonsumsi secara berlebihan, ya.