Tidur merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia, khususnya bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kebutuhan tidur pada anak semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak.
Tahapan tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokkan menjadi: tidur aktif atau REM (Rapid Eye Movement) dan tidur lelap atau non-REM (Rapid Eye Movement). Pada saat tidur, terjadi perbaikan sel-sel otak, dan produksi 75 persen hormon tubuh.
Siklus tidur mempunyai keterkaitan dengan hormon tubuh. Hormon pertumbuhan disekresi pada awal periode tidur lelap dan dihambat selama tidur REM (Rapid Eye Movement), yang berhubungan dengan mimpi.
Dokter spesialis anak dari ZAP Premier, dr. Eugenia Permatami Hermansyah, SpA, mengatakan bahwa gangguan tidur pada anak dapat mengganggu pertumbuhan anak termasuk perkembangan otaknya. Oleh karenanya sangat penting untuk mengetahui penyebabnya.
“Tidur itu adalah hal yang sangat esensial bagi setiap individu. Waktu tidur sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata dr. Eugenia dalam Live ZAP Premiere yang bertajuk Serba-Serbi Gangguan Tidur Pada Balita, Kamis (30/7).
Lalu, apa saja faktor yang membuat si Kecil memiliki gangguan tidur? Berikut Popmama.com akan merangkum informasi selengkapnya.
