Terdapat dua orang anak kucing bernama Ka dan Ki yang memiliki pribadi yang amat berbeda. Ka merupakan kucing yang pemalas, sedangkan Ki merupakan kucing yang rajin.
Ki selalu bangun pada pagi hari untuk membantu ibu kucing mencari makanan, sedangkan Ka hampir tidak pernah kelihatan sampai waktu makan tiba. Pada saat itu pun, Ka akan muncul dengan wajah muram yang tidak indah dipandang.
"Ka, kamu kenapa?" tanya ibu kucing pada suatu hari.
Ka menggelengkan kepalanya untuk menjawab ibu kucing, "Tidak apa-apa, ibu."
Lalu, Ka pergi meninggalkan ibu kucing yang keheranan melihat tingkah anaknya yang hampir tidak pernah terbaca. Oleh karena itu, ibu kucing bertanya kepada Ki.
"Ki, apa kamu tahu kalau Ka sedang mengalami sesuatu?"
Tanpa berpikir panjang, Ki menjawab cepat, "Ah, tidak, bu. Ka itu hanya pemalas saja."
Ibu kucing menegur Ki yang menyebut saudaranya demikian. Kendati begitu, ibu kucing tidak dapat tidak menyetujui kata-kata Ki.
Hanya saja, hati kecilnya menyatakan kalau anaknya yang bernama Ka bukanlah kucing yang sepenuhnya pemalas. Ka pasti tengah mengalami sesuatu yang membuatnya tampak begitu.
Karena penasaran dengan penyebab Ka yang menjauhkan diri dari keluarga kucing, ibu kucing akhirnya memutuskan untuk tidak tidur saat malam. Ia mengelilingi rumahnya untuk mencari Ka yang tidak pulang malam itu.
"Kasihan sekali Ka, dia selalu mencari makan pada malam hari," bisik-bisik di sekitar rumahnya terdengar. Ibu kucing mendekati suara tersebut.
"Benar, tetapi selalu Ki yang merebut makanan yang ditemukan Ka sejak hari itu. Ia selalu mengatakan kepada ibu kucing kalau dirinya yang memburu makanan untuk mereka."
"Betul, padahal Ka yang bersusah-payah sampai tidak tidur di malam hari untuk berburu. Ki dapat terbangun dengan mudah, lalu mengambil makanan yang dikumpulkan Ka di bawah rumah untuk dibawa ke ibu kucing."
Mendengar bisik-bisik tersebut, ibu kucing berjalan ke bawah rumah. Betapa terkejutnya ibu kucing menemui Ka yang tertidur tak jauh dari jebakan di bawah rumah untuk makanan mereka.
Keesokan harinya, ibu kucing memanggil kedua anaknya untuk berkumpul. Ka yang selama ini dikira selalu tidur dan malas tampak lemah seperti terjaga semalaman, sedangkan Ki yang selalu berkata dirinya menghabiskan waktu berburu semalaman terlihat bugar.
Perbedaan itu membuat ibu kucing menyadari bahwa dirinya tidak melihat lebih jelas selama ini, "Ki, apakah kamu ingin jujur kepada Ibu?" tanya ibu kucing.
"Jujur apa, bu?" tanya Ki berpura-pura tidak tahu.
"Ibu mendengar bisik-bisik daun bahwa Ka adalah yang berburu sepanjang malam untuk makan kita setiap harinya, sedangkan kamu akan bangun di pagi hari untuk mengambil hasil buruannya saat Ka tertidur. Benarkah begitu?"
Ki yang tertangkap basah langsung menangis. Ia berpikir keculasannya tidak akan diketahui oleh ibu kucing yang ingin dibuatnya bangga terhadapnya.
Ki tidak dapat berburu seperti Ka, tetapi Ki juga ingin membuat ibu kucing melihatnya sebagai anak yang pandai untuk membawakan makanan ke rumah. Namun, Ki menyadari perbuatannya salah.
"Maafkan Ki, Ibu," ucapnya tulus.
"Minta maaf juga kepada Ka, Nak. Tidak seharusnya kamu mengakui yang bukan milikmu," tegur ibu kucing kepada anaknya.
Pesan moral: Jangan berbohong untuk menunjukkan kepiawaian diri melebihi orang lain. Bagaimanapun, kebohongan itu akan terbongkar pada suatu hari.