Dulu, berjemur di bawah sinar matahari dianggap baik, karena sinar mataharilah satu-satunya sumber vitamin D yang diperlukan tubuh untuk membangun tulang yang kuat.
Padahal, jika kulit bayi terpajan sinar matahari langsung dalam waktu yang lama tanpa terlindung, maka si Kecil bisa terkena risiko kanker kulit termasuk melanoma yang fatal, bintik cokelat, bahkan kerutan prematur dan penuaan kulit secara dini.
Menurut buku What to Expect the First Year karya Heidi Murkoff, sinar matahari juga bisa membuat penyakit lain semakin parah, seperti: herpes simplex, vitiligo (depigmentasi atau munculnya titik putih di kulit), juga eksim yang sensitif terhadap sinar matahari.
Di masa kini, susu formula bayi, jenis susu lainnya, juga produk turunan susu, telah dilengkapi dengan kandungan vitamin D. Demikian juga dengan suplemen bagi ibu menyusui. Menurut Heidi Murkoff, jadi kini untuk mendapatkan vitamin D, Mama tak perlu menjemur bayi. Kecuali, jika dokter menyarankannya demikian.
Berikut fakta mengenai sinar matahari secara langsung dan efeknya bagi kulit bayi.
