Pada bayi, zat besi berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan perilaku, dan kognitif. Hal ini karena zat besi sangat berperan dalam mielinisasi neuron dan pembentukan neurotransmitter yang terjadi sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun, Ma.
Zat besi juga membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh bayi. Jadi, kecukupan zat besi sangat penting diperhatikan di dalam masa tumbuh kembang bayi, khususnya selama dua tahun kehidupannya.
Untuk kebutuhan zat besi bedasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2004, bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 0,5 mg per hari, dan bayi usia 7-12 bulan membutuhkan 7 mg per hari.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang merupakan suatu keadaan di mana kadar hemoglobin di bawah normal. Bayi yang kekurangan zat besi akan terlihat pucat, lesu, tidak bergairah, kurang nafsu makan atau menyusu, dan mudah lelah saat bermain.
Sehingga, jika si Kecil mengalami tanda-tanda tersebut, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah benar si Kecil mengalami kekurangan zat besi atau mengalami masalah lainnya, Ma.
Jika memang benar si Kecil mengalami kekurangan zat besi, umummnya dokter akan memberikan suplementasi zat besi.
Selain pemberian suplementazi zat besi, Mama juga bisa melakukan hal-hal yang telah Popmama.com rangkum dari buku Sehat Lezat yang ditulis dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi alias dr. Tiwi di bawah ini:
