Ayo, bantu Si Kecil meningkatkan daya konsentrasinya sejak dini melalui musik klasik! - Pixabay/thedanw
Melansir Parents, Julee Sylvester, seorang juru bicara Asosiasi Penglihatan & Pendengaran di St. Paul mengatakan, para bayi sering memegang mainan yang bising di dekat wajah atau di telinga mereka.
Telinga menyalurkan gelombang suara melalui koklea, sebuah ruangan di telinga bagian dalam yang berisi cairan dan dilapisi dengan ribuan sel rambut kecil yang membantu mengubah suara menjadi pesan ke otak.
Ketika terkena kebisingan yang sangat keras atau berkepanjangan, sel-sel berhenti bergerak dan tidak bekerja. Dengan paparan kebisingan terus menerus, mereka tetap tidak bergerak dan mati, secara permanen mengubah cara suara diproses.
Karena sulit untuk mengukur kapan kerusakan terjadi, maka pencegahan adalah jalan satu-satunya menurut J. Gail Neely, MD, spesialis THT di Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
Kehilangan pendengaran bukan satu-satunya dari dampak kebisingan suara. Sayangnya, anak-anak yang tinggal di dekat lingkungan yang terpapar kebisingan kronis seperti dekat bandara, rel kereta api, atau jalan raya bisa membuat mereka lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, gangguan tidur, kecemasan, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
Dan anak-anak dengan sedikit masalah pendengaran telah terbukti memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah, lebih banyak masalah di sekolah, dan punya keterlambatan verbal daripada anak-anak dengan pendengaran yang baik.
Terkadang gangguan pendengaran menyebabkan si Anak salah didiagnosis karena sering dikira gangguan hiperaktivitas. Kondisi ini bisa terjadi karena biasanya mereka tidak dapat mendengar guru atau mengikuti aktivitas di kelas.