Pada 2022, lembaga Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengeluarkan peringatan kepada seluruh orangtua, pengasuh, dan tenaga kesehatan untuk tidak memberikan pelampung leher pada bayi dengan alasan keamanan.
Alih-alih memberikan pengamanan untuk bayi, pelampung leher justru dinilai berbahaya karena berpotensi menyebabkan cedera leher, tulang belakang hingga tenggelam. Penggunaan pelampung leher yang terlalu ketat juga membatasi ruang gerak sehingga bayi sulit untuk bergerak dengan bebas.
Banyak orangtua memberikan pelampung leher pada bayi sebagai alat untuk membangun kekuatan otot, mendorong perkembangan motorik, atau alat terapi fisik. Padahal, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa alat tersebut benar-benar bermanfaat untuk perkembangan si Kecil.
Pelarangan ini berlaku untuk seluruh bayi, termasuk mereka yang memiliki gangguan perkembangan atau berkebutuhan khusus serta mengidap kondisi kesehatan tertentu, seperti spina bifida, down syndrome, dan celebral palsy.
American Academy of Pediatrics mengingatkan para orangtua untuk selalu mengawasi anak mereka terutama yang masih di bawah usia lima tahun ketika sedang berenang untuk mencegah risiko tenggelam.
Melansir What to Expect, bayi di bawah satu tahun pun belum dianjurkan untuk mengikuti kelas berenang karena belum mampu mengkoordinasi pernapasan dengan teratur, mudah menelan air, dan tubuhnya masih sulit menyesuaikan diri dengan suhu dingin kolam renang.