Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/senivpetro
Freepik/senivpetro

Susu menjadi sumber nutrisi penting yang memiliki banyak manfaat baik untuk bayi, sehingga tidak heran jika banyak produk makanan bayi yang mengandung susu.

Setelah bayi minum susu ataupun makan makanan yang mengandung susu, pada umumnya tidak akan timbul masalah. Namun, pada beberapa bayi bisa muncul gejala seperti diare.

Jika seperti itu, si Kecil mungkin mengalami intoleransi laktosa, Ma. Intoleransi laktosa merupakan kondisi ketika pencernaan kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat pada susu.

Berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai intoleransi laktosa pada bayi. Disimak, ya, Ma!

Penyebab Intoleransi Laktosa pada Bayi

Freepik/cookie-studio

Intoleransi laktosa pada bayi dapat disebabkan karena kurangnya enzim laktase di dalam usus kecil. Sehingga, pencernaan tidak bisa mencerna laktosa. 

Normalnya, laktosa dalam usus kecil akan dipecah menjadi gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa untuk menjadi energi. Namun, pada seseorang yang intoleransi laktosa, laktosa tidak bisa dipecah dan ikut terbawa ke usus besar. Laktosa yang terbawa akan difermentasi oleh bakteri dalam usus besar dan berubah menjadi gas yang akhirnya memicu gangguan pencernaan.

Nah, bayi juga bisa alami intoleransi laktosa apabila ada riwayat keluarga yang juga memiliki intoleransi laktosa.

Gejala Bayi Alami Intoleransi Laktosa

Freepik/jcomp

Mengutip dari Healthline, gejala intoleransi laktosa akan muncul setelah 30 menit hingga 2 jam setelah bayi mengonsumsi susu atau produk makanan yang mengandung susu. Gejala intoleransi laktosa yang umum pada bayi yaitu, diare, perut kembung, sakit perut, dan sering buang angin karena gas berlebih.

Bayi belum bisa bicara, jadi Mama perlu tahu si Kecil merasa sakit perut atau tidak dengan melihat tanda-tandanya.

Berikut tanda jika bayi merasa sakit perut:

  • rewel,
  • mengepalkan tangan,
  • melengkungkan punggung, 
  • menendang atau mengangkat kaki hingga dada, 
  • sering buang angin, dan
  • perutnya terasa keras saat disentuh.

Bayi Alami Intoleransi Laktosa atau Alergi Susu?

freepik/yanalya

Perlu diketahui bahwa intoleransi laktosa dan alergi susu itu berbeda, Ma. Gejala intoleransi laktosa dan alergi susu memang hampir mirip, tapi kedua kondisi ini adalah masalah yang berbeda.

Alergi susu merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh beraksi berlebihan pada susu. Tubuh justru mengidentifikasi protein pada susu sebagai hal yang berbahaya.

Gejala bayi alergi susu adalah seperti diare, muntah-muntah, ruam atau gatal-gatal, mata berair, dan kesulitan bernapas. Dapat dikatakan bahwa gejala alergi susu lebih parah dibandingkan dengan intoleransi laktosa.

Bayi mungkin saja alergi susu dan bukan mengalami intoleransi laktosa. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan apabila timbul gejala setelah si Kecil minum atau mengonsumsi makanan yang mengandung susu.

Diagnosa Bayi Intoleransi Laktosa

Freepik/freepik

Sebaiknya tidak mendiagnosis sendiri apabila muncul gejala intoleransi laktosa pada bayi. Ada baiknya, lakukan pemeriksaan ke dokter agar diagnosisnya jelas.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dan beberapa tes untuk dapat mendiagnosis intoleransi laktosa. Tes yang dapat dilakukan di antaranya yaitu:

  • Tes darah, pada tes ini bayi diminta untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Lalu, sampel darah akan diambil untuk dicek kadar glukosan
  • Tes feses, intoleransi laktosa juga dapat didiagnosis melalui pengambilan sampel feses untuk diperiksa kadar glukosa dan kadar keasaman fesesnya.
  • Tes alergi, dokter akan mengoleskan sejumlah protein susu pada kulit untuk mengatahui apakah itu intoleransi laktosa atau alergi susu.
  • Tes napas hidrogen, setelah diminta untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, napas bayi akan diperiksa kadar hidrogennya. Jika kadar hidrogen pada napas tinggi, maka bayi alami intoleransi laktosa.

Hal yang Dapat Dilakukan jika Bayi Intoleransi Laktosa

Pexels/Sarah Chai

Mengutip dari Healthlline, bayi yang mengalami intoleransi laktosa karena bawaan atau turunan dari keluarga, tidak bisa mengonsumsi ASI. Mengonsumsi ASI bisa menyebabkan bayi diare, dehidrasi, dan kehilangan eliktrolit. Jika kasusnya seperti itu, bayi bisa mengonsumsi susu formula yang bebas laktosa.

Pada beberapa kasus yang intoleransi laktosa, bayi masih bisa mengonsumsi ASI. Namun, tidak masalah jika ingin memberikan si Kecil susu formula bebas laktosa untuk beberapa waktu.

Lalu, bayi juga perlu menghindari susu atau makanan yang mengandung laktosa tinggi seperti keju dan yoghurt agar tidak muncul gejala intoleransi laktosa.

Itu tadi informasi mengenai intoleransi laktosa pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Editorial Team