Jika bayi memiliki orangtua atau keluarga dengan riwayat alergi, tentu saja semakin besar kemungkinan ia untuk ikut memiliki alergi pula.
Ya, benar sekali. Alergi itu erat kaitannya dengan faktor genetik.
Alergi terjadi pada bayi ketika sistem imunitasnya peka atau lebih sensitif terhadap sesuatu. Kepekaan ini menghasilkan reaksi, dengan memproduksi antibodi. Kepekaan ini bisa timbul pertama kali bayi bertemu dengan sesuatu, atau bahkan setelah kesekian kali.
Reaksi yang ditimbulkan bisa dalam bentuk hidung dan mata berair, sakit kepala, gata-gatal, sesak napas, hingga diare. Bahkan, para peneliti menemukan bukti bahwa alergi juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lekas marah karena ia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya.
