Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com/thebump
Pinterest.com/thebump

Saat melihat berat badan anak tak kunjung naik, wajar banget kalau Mama mulai khawatir. Apalagi kalau si Kecil sudah makan banyak, tapi angka timbangan tetap segitu-segitu aja. Bisa jadi, ada hal yang mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuhnya.

Salah satu penyebab yang sering terlewat adalah alergi. Bukan cuma muncul sebagai ruam atau gatal-gatal, alergi pada anak juga bisa menimbulkan gangguan pencernaan yang berdampak pada berat badannya, lho, Ma! Jadi, meskipun terlihat aktif dan ceria, tubuhnya mungkin tidak menyerap nutrisi secara maksimal.

Nah, Ma, yuk, kita bahas lebih dalam kenapa alergi bisa bikin berat badan anak susah naik, yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini. 

Kenapa Alergi Bisa Bikin Berat Badan Anak Susah Naik?

Pinterest.com/scarymommy

Ma, alergi ternyata bisa banget memengaruhi berat badan anak. Salah satu alasannya karena anak yang punya alergi makanan sering kali harus menghindari sumber nutrisi penting, seperti susu sapi, telur, atau kedelai. Padahal makanan-makanan itu termasuk penyumbang utama protein, kalsium, dan lemak yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.

Nggak cuma itu, alergi juga bisa menyebabkan gangguan pada saluran cerna, misalnya muntah, diare, atau kram perut. Kondisi ini bikin tubuh si Kecil kesulitan menyerap nutrisi dengan baik. Bahkan, ada juga reaksi alergi yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan, sehingga fungsi usus dalam menyerap makanan jadi terganggu.

Karena tubuhnya nggak bisa menyerap nutrisi dengan maksimal, berat badan anak pun jadi sulit naik, meskipun porsi makannya terlihat cukup. Belum lagi, kalau alerginya bikin anak jadi sering nggak nyaman atau malas makan, sehingga nafsu makan bisa turun drastis.

Sebuah studi yang dimuat di Italian Journal of Pediatrics juga menjelaskan bahwa anak dengan alergi makanan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pertumbuhan, terutama jika harus menjalani diet eliminasi dalam jangka panjang, Ma. 

Jenis Alergi yang Bisa Berpengaruh pada Berat Badan Anak

Pinterest.com/feedocz

Nggak semua alergi langsung terlihat dari gejala kulit seperti ruam atau gatal, Ma. Beberapa jenis alergi justru mempengaruhi sistem pencernaan anak, yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan dan kenaikan berat badan. Nah, berikut ini beberapa jenis alergi yang perlu Mama waspadai:

  • Alergi susu sapi 

    Ini termasuk salah satu alergi makanan paling umum pada bayi dan balita. Anak yang alergi terhadap protein dalam susu sapi bisa mengalami diare, muntah, atau perut kembung setelah konsumsi produk susu. Jika tidak segera ditangani, tubuh anak jadi sulit menyerap nutrisi, dan berat badan pun bisa terhambat naik.

  • Alergi protein telur, kedelai, atau kacang-kacangan 

    Bahan makanan tinggi protein seperti telur dan kacang juga bisa menimbulkan reaksi alergi. Karena makanan ini sering menjadi sumber utama nutrisi dalam MPASI, alergi terhadapnya membuat asupan gizi anak jadi terbatas.

  • Alergi makanan yang umum diberikan 

    Makanan seperti ikan, udang, atau buah-buahan tertentu juga bisa memicu reaksi alergi. Jika alergi terhadap makanan ini tidak disadari, anak bisa terus mengalami gangguan makan atau masalah pencernaan yang membuat berat badannya susah naik.

Tanda-Tanda Alergi pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Pinterest.com/easybabylife

Ma, mengenali tanda alergi sejak dini bisa bantu mencegah gangguan pertumbuhan dan menjaga si Kecil tetap sehat. Alergi nggak selalu muncul dalam bentuk bentol-bentol atau kulit merah, lho. Kadang gejalanya muncul dari pencernaan atau bahkan dari perilaku anak yang berubah.

Yuk, kenali beberapa tanda-tanda alergi makanan yang sering muncul pada anak:

  • Ada masalah pada pencernaannya: Muntah, diare, sembelit, perut kembung, atau kolik berulang. Bisa menjadi salah satu reaksi tubuh terhadap makanan tertentu yang tidak bisa ditoleransi. 

  • Ruam kemerahan atau gatal di kulit: Biasanya hal ini dapat muncul setelah anak mengkonsumsi makanan tertentu, dan bisa juga disertai bengkak di area wajah, bibir, atau mata. 

  • Batu, pilek, atau sesak napas: Meski mirip dengan gejala flu biasa, akan tetapi kalau gejala ini muncul setiap kali anak makan sesuatu yang sama, bisa jadi itu reaksi dari adanya alergi, Ma!

  • Rewel berlebihan dan sulit tidur setelah makan: Alergi bisa membuat tubuh anak tidak nyaman, bahkan saat gejalanya tidak terlihat dengan jelas. 

  • Berat badan sulit naik meski makannya cukup: Ini sering menjadi tanda yang terlewat, biasanya dengan adanya alergi tubuh anak tidak mampu menyerap nutrisi karena adanya peradangan di saluran cerna. 

Cara Mengatasi Berat Badan Anak yang Susah Naik karena Alergi

Pinterest.com/sleepconsultantsydney

Kalau berat badan si Kecil susah naik dan ternyata berkaitan dengan alergi, jangan panik, Ma. Meski tantangannya lebih besar, ada banyak langkah yang bisa Mama lakukan untuk bantu anak tetap tumbuh sehat.

  1. Konsultasi ke dokter anak atau ahli alergi

    Langkah pertama yang paling penting adalah memastikan diagnosisnya tepat. Dengan begitu, Mama bisa tahu makanan mana yang perlu dihindari dan bagaimana cara menggantinya agar kebutuhan gizinya tetap terpenuhi.

  2. Pantau dan catat makanan pemicu alergi

    Coba buat food diary sederhana, Ma. Tulis makanan yang dikonsumsi anak dan gejala yang muncul setelahnya. Catatan ini bisa sangat membantu dokter dalam menentukan jenis alergi dan rencana diet anak ke depannya.

  3. Ganti makanan pemicu dengan sumber gizi setara

    Misalnya, jika anak alergi susu sapi, Mama bisa berkonsultasi soal pilihan susu alternatif yang hypoallergenic atau berbasis nabati yang tetap tinggi kalsium dan protein. Begitu juga jika anak alergi telur atau kacang harus dicari pengganti yang tetap kaya nutrisi.

  4. Perhatikan asupan kalori harian

    Anak dengan alergi kadang jadi picky eater karena takut atau trauma makan. Mama bisa bantu dengan menyajikan makanan yang kalorinya padat, tapi tetap aman dari alergi. Misalnya: alpukat, minyak zaitun, ubi, dan daging yang diolah lembut.

  5. Libatkan ahli gizi jika perlu

    Kalau anak menjalani diet eliminasi jangka panjang, sebaiknya Mama minta pendampingan ahli gizi anak. Mereka bisa bantu merancang pola makan yang sesuai, lengkap, dan tetap menyenangkan untuk anak.

    Intinya, Ma, anak dengan alergi tetap bisa tumbuh optimal asalkan nutrisi hariannya tetap terjaga dan dikelola dengan tepat. Mama nggak sendirian kok, dengan bantuan tenaga medis dan pengawasan yang baik, semuanya bisa dikendalikan dengan penuh cinta

Nah, itu tadi alasan kenapa alergi bisa bikin berat badan anak susah naik. Semoga bisa jadi bekal buat Mama lebih waspada dan bijak dalam mengawasi tumbuh kembang si Kecil, ya!

Editorial Team