Waspada! Ini 5 Komplikasi yang Bisa Dialami Bayi Obesitas

Meskipun terlihat gemas, namun bayi yang kelebihan berat badan rentan mengalami 5 bahaya ini, lho!

25 Juni 2023

Waspada Ini 5 Komplikasi Bisa Dialami Bayi Obesitas
Freepik/rawpixel.com

Bayi yang memiliki tubuh gemuk dan gempal memang terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Apalagi jika si Kecil memiliki pipi yang chubby, tentu membuat orang yang melihatnya gemas, serta ingin mencubit dan menciumnya setiap saat.

Walaupun menggemaskan, kondisi tubuh gemuk pada bayi juga perlu diwaspadai. Pasalnya, bisa jadi itu merupakan tanda si Kecil mengalami obesitas.

Kegemukan pada bayi dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes. Selain itu, bayi obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi untuk tetap obesitas pada masa anak-anak, bahkan hingga dewasa kelak.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, berikut Popmama.com telah merangkum lebih lanjut mengenai 5 komplikasi yang bisa dialami bayi obesitas.

1. Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi

1. Penyakit jantung tekanan darah tinggi
Freepik/A3pfamily

Jika bayi mengalami kegemukan, maka kemungkinan besar ia juga akan mengalami obesitas di masa mendatang. Jika dibiarkan, obesitas dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, salah satunya adalah penyakit jantung dan tekanan darah tinggi di kemudian hari. 

Obesitas dapat membuat jantung memompa dan mengalirkan lebih banyak darah pada setiap detakan. Alhasil, aliran darah yang meningkat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang juga merupakan penyebab utama penyakit jantung.

Editors' Pick

2. Diabetes mellitus tipe 2

2. Diabetes mellitus tipe 2
Freepik/freepik

Umumnya, diabetes merupakan penyakit yang lebih sering terjadi pada orang dewasa. Namun, karena meningkatnya jumlah anak yang mengalami obesitas, maka kondisi ini juga banyak dialami oleh usia yang lebih muda.

Dilansir dari Cleveland Clinic, penderita obesitas rentan terkena diabetes mellitus tipe 2. Ini merupakan kondisi terlalu banyak glukosa (gula) yang beredar di dalam aliran darah akibat kelainan pada kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin.

Selain bisa menyebabkan diabetes, obesitas juga dapat menyebabkan kondisi diabetes memburuk lebih cepat.

3. Penyakit asma

3. Penyakit asma
Canva/xijian

Dikutip dari Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, bayi dan anak-anak dengan obesitas juga rentan terserang penyakit asma. Asma sendiri merupakan kondisi di mana terjadinya peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang membuat seseorang mengalami sesak napas. 

Obesitas dapat menyebabkan asma karena adanya penurunan sistem pengembangan paru dan volume paru. Kondisi ini berujung pada peningkatan hiperaktivitas jalan napas, sehingga menyebabkan terjadinya asma.

4. Perkembangan bayi terhambat

4. Perkembangan bayi terhambat
Freepik/rawpixel.com

Penelitian yang dilakukan oleh Meghan Slinning, seorang mahasiswa epidemiologi nutrisi di University of North Carolina, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa obesitas berisiko menghambat perkembangan bayi.

Hasil dari penelitian tersebut adalah sekitar 20% bayi yang memiliki kelebihan berat badan mengalami keterlambatan keterampilan motorik.

Keterlambatan motorik yang dimaksud bisa berupa merangkak, menegakkan kepala, duduk, berdiri, dan berjalan. Keterlambatan motorik pada bayi yang mengalami obesitas disebabkan oleh otot, tulang, dan sendi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengangkat berat badan bayi yang berlebihan.

5. Penyakit liver

5. Penyakit liver
Freepik/onlyyouqj

Hati atau liver merupakan salah satu organ vital pada tubuh yang berfungsi untuk membuang racun. Maka dari itu, akan fatal akibatnya jika liver mengalami kegagalan fungsi. 

Bukan hanya terjadi pada orangtua, penyakit liver juga bisa terjadi pada bayi. Salah satu penyebab penyakit liver adalah obesitas atau yang juga dikenal dengan kondisi fatty liver disease

Fatty liver disease atau organ liver berlemak merupakan penyakit yang terjadi karena adanya lemak berlebih yang tersimpan pada organ hati. Hal ini menyebabkan fungsi dan kinerja organ hati anak menjadi abnormal, hingga menyebabkan kegagalan fungsi hati.

Demikian rangkuman mengenai 5 komplikasi yang bisa dialami bayi obesitas. Agar terhindar dari obesitas, alangkah baiknya Mama menerapkan pola makan yang teratur pada si Kecil.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest