Data terbaru Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi stunting di Indonesia saat ini sebesar 30,8 persen masih jauh di atas ambang yang ditetapkan WHO, yaitu sebesar 20 persen.
Ada dua kemungkinan yang dapat menjadi penyebab stunting pada anak, pertama adalah kekurangan ASI, sedangkan yang kedua adalah pemilihan MPASI yang kurang tepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K).
Ia mengatakan bahwa jenis MPASI terbaik untuk anak agar tidak stunting adalah makanan-makanan yang mengandung protein hewani, bukan protein nabati.
Pernyataan tersebut juga sudah dibuktikan oleh riset yang dilakukan di Uganda, Afrika. Ada dua desa yang dijadikan referensi dalam riset tersebut, desa pertama adalah desa yang anak-anaknya mengonsumsi sayur-sayuran, sedangkan desa kedua adalah desa yang anak-anaknya mengonsumsi daging.
Setelah diteliti, desa pertama yang anak-anaknya mengonsumsi sayuranlah yang tubuhnya tumbuh secara tidak optimal, mereka cenderung lebih pendek dan gemuk.
Sedangkan desa kedua yang anak-anaknya mengonsumsi daging, tubuhnya tumbuh secara optimal, tinggi, dan ideal.
Mengapa bisa demikian?
Selain daging sapi, protein hewani apa saja yang cocok untuk MPASI anak?
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa penjelasannya.
