Mengenal Bedtime Fading, Metode Sleep Training untuk Bayi

Bedtime fading adalah metode yang didasarkan pada pemahaman bahwa bayi akan tidur dengan nyenyak hanya ketika mereka sedang lelah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bedtime fading menjadi metode pelatihan tidur yang paling lembut karena tidak melibatkan tangisan bayi dalam prosesnya.

Penerapan metode ini mengharuskan Mama untuk mengamati dan memahami pola, isyarat, dan waktu tidur si Kecil. Kuncinya adalah dengan mencatat secara rutin mengenai jadwal tidur bayi setiap harinya untuk mengetahui pola tidurnya.

Jika ternyata waktu tidur si Kecil tidak sesuai dengan keinginan Mama, maka Mama tidak perlu khawatir. Karena melalui metode ini, Mama juga bisa perlahan mengubah jam tidur si Kecil dengan cara membuat tidur bayi lebih larut dari biasanya yang kemudian membuat bayi mengantuk dan sangat ingin tidur lebih cepat pada keesokan harinya. 

Proses pergeseran jam tidur ini baiknya dilakukan secara berkala agar dapat membiasakan si Kecil dengan rutinitas yang baru. Jika dilakukan secara konsisten, hasilnya dalam beberapa minggu, bayi akan mulai mengikuti jadwal tidur yang Mama tentukan secara bertahap.

Metode ini secara alamiah mengenalkan sekaligus mengajarkan tentang rutinitas kepada bayi. Meski dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama, namun memiliki hasil yang tahan lama pula.

Oleh karena itu, metode bedtime fading ini cocok diterapkan pada bayi yang memiliki kondisi sulit tidur atau sering terbangun di malam hari.

Terdapat beberapa manfaat dalam penerapan metode bedtime fading, salah satunya yaitu membiasakan bayi memiliki jadwal tidur yang rutin tanpa rewel. Selain itu, terdapat beberapa kelebihan lainnya, yaitu:

1. Metode latihan tidur yang lembut

Metode ini lebih berfokus pada mendisiplinkan pola tidur bayi secara bertahap dan tidak melibatkan tangisan bayi, sehingga bayi akan terhindar dari asosiasi tidur yang negatif. Pada awalnya, bayi mungkin akan rewel karena rutinitasnya terganggu namun semakin membaik setiap harinya.

2. Memberi dampak positif bagi bayi dan orangtua

Karena pelaksanaan metode ini tidak terlalu agresif, sehingga meminimalisir tangisan bayi dalam prosesnya. Hal ini tentu akan membantu kesehatan emosional orangtua dan bayi.

3. Membantu bayi tidur secara mandiri

Metode ini perlahan akan membuat bayi semakin mandiri dalam jadwal tidurnya dan jarang terbangun di malam hari. Hal ini tentu membuat bayi lebih gembira dan tidur lebih nyenyak.

Meski terdengar cukup mudah dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, namun tentu metode ini memiliki kekurangan. Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Memerlukan waktu lebih lama

Salah satu tantangan terbesar dari metode ini adalah membutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup lama. Metode ini bisa memakan waktu antara tiga minggu hingga tiga bulan.

2. Tidak cocok untuk bayi usia 0-6 bulan

Metode ini paling cocok diterapkan pada bayi yang lebih tua karena hanya akan berhasil pada bayi yang dapat tidur tanpa disusui. Mama dapat memulai metode latihan tidur ini setelah sang bayi menginjak usia 6 bulan atau lebih.

1. Catat jadwal tidur bayi

Sebelum Mama memulai metode ini, baiknya Mama mencatat jadwal tidur si Kecil setiap hari. Pahami tanda-tanda bayi mulai mengantuk atau lelah sebagai isyarat ingin tidur. Catatan ini akan berguna untuk melakukan pengukuran progress pergeseran waktu tidur sang bayi. Catatan ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan mengenai apakah Mama ingin memperlambat atau mempercepat waktu tidur si Kecil.

2. Hindari tidur siang

Tidur siang memang baik, namun tidur siang akan membuat bayi berstamina hingga larut malam dan memperlambat jam tidurnya. Oleh karena itu, baiknya waktu di siang hari digunakan untuk beraktivitas yang akan membuat bayi cepat lelah pada malam harinya.

3. Pelajari pertanda bayi mengantuk

Setiap bayi memiliki caranya sendiri dalam mengomunikasikan rasa lelah dan kantuknya, dan Mama perlu mempelajari tanda-tanda tersebut. Menggosok mata, menarik telinga, rewel atau menguap adalah beberapa tanda paling umum bahwa bayi mengantuk.

4. Lakukan secara konsisten

Konsisten adalah kunci dalam pelaksanaan semua metode sleep training, terutama bedtime fading yang memerlukan waktu cukup lama untuk melihat hasilnya.

5. Perlahan geser waktu tidur untuk mendapatkan rutinitas baru

Untuk mencapai waktu tidur yang sesuai dengan pilihan Mama, maka Mama harus mulai dengan memindahkan waktu tidur 15 menit lebih awal atau lebih lambat dan mengikutinya, selama beberapa malam sebelum memindahkannya 15 menit lagi secara bertahap untuk mempermudah bayi meraih rutinitas barunya. 

Itu tadi penjelasan tentang bedtime fading. Perlu diketahui bahwa tidak semua bayi dan orangtua menyukai atau dapat menerapkan metode ini. Untuk itu, sesuaikan metode yang paling cocok dengan kondisi Mama dan si Kecil.

Pada dasarnya pelatihan tidur membutuhkan beberapa kali percobaan untuk menemukan metode mana yang paling cocok untuk Mama dan si Kecil.

Jika Mama merasa jadwal tidur sang bayi membaik seiring dengan penerapan metode ini, maka baiknya pengaplikasian metode bedtime fading dilanjutkan. Namun jika tidak, Mama dapat mencoba berbagai macam metode lainnya. Selamat mencoba, Ma!