Gangguan ini tidak diakui sebagai diagnosis medis hingga saat ini. Meskipun begitu, gangguan ini dapat ditangani oleh para terapis dengan penanganan yang disesuaikan kebutuhan anak. Secara umum, terapi yang dilakukan akan membantu anak menjadi lebih baik dalam beraktivitas dan membuat mereka dapat mengatasi hal yang sebelumnya tidak bisa ditoleransi.
Terapi untuk masalah sensorik ini disebut dengan integrasi sensorik atau sensory integration. Menjalani terapi ini tidak menyiksa anak kok, Ma, karena anak akan mendapatkan tantangan-tantangan yang dikemas dalam permainan yang menyenangkan sehingga ia bisa belajar untuk merespon rangsangan dan terbiasa dengannya.
Salah satu tipe terapi integrasi sensorik adalah Developmental, Individual Difference, Relationship-based (DIR) model yang dikembangkan oleh Stanley Greenspan, MD, dan Serena Wieder, PhD. Kegiatan dalam terapi ini adalah memberikan kesempatan pada orangtua untuk mengikuti apapun yang dilakukan anak. Misalnya, jika anak menggosok pada area yang sama di lantai berulangkali, orangtua juga melakukan hal yang sama. Tindakan ini memberikan kesempatan pada orangtua untuk memasuki dunia sang Anak.
Tidak ada obat yang bisa mengobati gangguan pemrosesan sensorik ini. Yang dibutuhkan adalah ketelatenan terapis, kesabaran dan dukungan orangtua agar anak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Semoga informasi ini mencerahkan ya, Ma.