Akhir tahun 2017, jagad maya dihebohkan dengan kabar meninggalnya Adam Fabumi, bayi berusia 7 bulan yang mengidap kelainan langka Trisomi 13.
Mama Adam yang bernama Ratih, mengoperasikan akun Instagram @adamfabumi untuk memberikan informasi perkembangan kesehatan anaknya setiap hari.
Banyak warganet yang bersimpati kemudian menjadi pengikut setia akun tersebut.
Perjuangan dan perkembangan kesehatan Adam dari hari ke hari selalu dinanti warganet. Kisahnya tentu terdengar pilu, membayangkan sepasang suami-istri yang baru menikah lalu segera berbahagia dengan hadirnya momongan. Tapi tak sampai sebulan usia si Kecil, vonis kelainan itu bagai sambaran petir di siang bolong.
Baby Adam akhirnya meninggal dunia setelah berjuang tujuh bulan lamanya melawan trisomi 13.
Padahal di dunia kedokteran, bayi dengan trisomi 13 divonis tak mampu bertahan hidup lewat dari seminggu. Nyatanya Adam memberi bukti lain. Cinta dan kasih sayang Mama-Papa adalah kekuatan bagi Adam. Meski hanya bertahan tujuh bulan, kisahnya menjadi pelajaran bagi banyak orangtua.
Kini Ratih mendirikan Adam Fabumi Foundation, sebuah yayasan amal yang membantu anak-anak dengan penyakit langka untuk mendapat pengobatan.
Sebenarnya, apa itu trisomi 13 dan bagaimana bisa terjadi?
Simak penjelasannya berikut ini.
