Wah ceritanya seru! - maxpixel.freegreatpicture
Si Kecil akan mengerti arti kata-kata yang bersifat abstrak. Misalnya, kata "tidak" dan gerakan tubuh Mama dan mengerti bahwa Mama tidak menyetujui apa yang sedang ia lakukan. Ia juga sudah mengucapkan beberapa kata, misalnya "Mama" atau "Papa".
Beberapa anak malah akan sudah bisa mengikuti irama lagu dan mulai bergumam. Ia juga sudah bisa mengikuti perintah, misalnya mencium pipi mama saat Mama bilang, "cium Mama."
Yang harus Mama lakukan:
Tetap berkomunikasi dan memerhatikan semua kata-katanya. Misalnya, saat ia menunjuk bola dan bilang, "bola", Mama bisa menambahkan keterangan, "Ya betul. Itu bola berwarna merah."
Ucapkan semua benda-benda yang berinteraksi dengan si Kecil. Misalnya, saat makan, Mama bisa berkata, "Mangkuk putih", "sendok kecil", "bubur", "gelas merah". Saat mandi, bicarakan bagian tubuh yang sedang Mama sabuni.
Bantu si Kecil untuk mengekspresikan perasaannya. Misalnya, saat ia berteriak karena marah, atau bersuara pelan karena sedang takut.
Gunakan kata-kata positif untuk mengarahkan perilaku si Kecil. Misalnya daripada mengatakan, "Jangan berdiri" lebih baik memakai kata, "Ayo duduk."
Pemahaman kata yang masih terbatas membuat si Kecil belum bisa memahami kata-kata panjang. Jadi saat melarangnya melakukan sesuatu, Mama lebih baik mengatakan, "Jangan." Tanpa ditambahi embel-embel penjelasan lainnya.
Menyanyilah bersama dengannya.
Mulailah mengajarinya lebih banyak kata-kata lewat bercerita, membaca buku, mainan, dan lain-lain.
Note: Mama harus ingat bahwa setiap anak memiliki masa tumbuh kembang masing-masing. Tetapi memang Mama harus jeli memerhatikan tanda-tanda jika tumbuh kembang tersebut sangat terlambat. Bawa si Kecil ke dokter spesialis anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.