Meski mudah menyiapkan makanan bayi, ada beberapa pedoman yang dapat Mama ikuti, seperti:
Sistem kekebalan tubuh bayi yang sensitif membuatnya lebih rentan terhadap keracunan makanan daripada orang dewasa.
Buah-buahan dan sayuran harus dicuci dan dikupas secara menyeluruh, terutama yang ditanam dekat tanah seperti stroberi, wortel, dan kentang.
Jangan menggunakan makanan kaleng yang sudah kedaluarsa, yang kemasannya berkarat atau bocor.
Selain itu, pastikan permukaan meja, pisau, peralatan masak, dan tangan Mama tetap bersih. Sebaiknya menggunakan talenan terpisah untuk memotong daging dan ikan.
Jaga agar permukaan talenan, peralatan memotong, dan tangan Mama tetap bersih, serta pastikan untuk menggunakan talenan terpisah untuk daging, unggas, dan ikan.
- Masak makanan dengan benar
Setelah membuang semua biji buah-buahan, membersikan sayuran, membuang tulang dan duri dari daging atau ikan, masaklah makanan tersebut sampai empuk.
Buah dan sayuran yang dikukus dengan sedikit air mengandung vitamin dan mineral. Saat memasak daging, gunakan termometer daging untuk memastikan suhu internal mencapai setidaknya 74 derajat Celcius untuk unggas daging putih, setidaknya 63 derajat untuk ikan, dan 71 derajat untuk daging merah. Kalau termometer dirasa merepotkan, Mama bisa memastikan air mendidih saat memasak daging-dagingan dan masaklah hingga matang sempurna.
Makanan apa pun yang disajikan untuk bayi namun tidak habis dimakan harus dibuang setelah makan. Jika sendok masuk ke mulut bayi dan kemudian menyentuh makanan, makanan itu mungkin sudah terkontaminasi bakteri dari dalam mulut.