Bayi Tertawa, Apakah Itu Tandanya si Kecil Bahagia?

Ketika bayi tertawa, apakah itu tandanya ia bahagia?

24 Januari 2024

Bayi Tertawa, Apakah Itu Tanda si Kecil Bahagia
freepik/v.ivash

Siapa sih yang tidak suka melihat bayi tertawa? Wajah lucu dan menggemaskan ketika si Kecil tertawa tentu saja menjadi hal yang dinantikan oleh para orangtua.

Tertawa merupakan salah satu cara yang dilakukan si Kecil untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.  Lantas, kapan bayi mulai bisa tertawa dan ketika dia tertawa, apakah itu pertanda si Kecil sudah bisa merasakan perasaan bahagia?

Agar tidak penasaran, yuk, kita pahami lebih lanjut soal sejak usia berapa bayi mulai tertawa bersama Popmama.com.

Kapan Bayi Mulai Bisa Tertawa?

Kapan Bayi Mulai Bisa Tertawa
Freepik/v.ivash

Pada bulan pertama kehidupan si Kecil, mungkin Mama pernah melihat ia tertawa dalam tidurnya. Hal ini ternyata bukan suatu kesengajaan, Ma.

Pasalnya, tertawa merupakan sebuah bentuk refleks yang dilakukan bayi tanpa ia tersadar. Tawa pertama pada bayi yang sesungguhnya biasanya akan muncul beberapa bulan kemudian.

Tawa pertama pada bayi biasanya muncul saat ia berusia 3 hingga 4 bulan. Namun begitu, tidak menutup kemungkinan si Kecil mulai bisa tertawa di usia yang lebih tua.

Si Kecil biasanya akan memulai tertawa kecil sebagai respons untuk hal-hal sederhana yang ia lihat, seperti melihat mainan atau orang-orang di sekitarnya.

Namun, apa yang menjadi pemicu tawa pertamanya tidak bisa diprediksi, Ma. Pasalnya, apa yang menjadi pemicu tawa pertamanya mungkin saja tidak bisa membuatnya tertawa untuk kedua atau ketiga kalinya.

Lalu, apakah tawa si Kecil merupakan pertanda bahwa ia bahagia?

Tawa Si Kecil Apakah Pertanda Bayi Bahagia?

Tawa Si Kecil Apakah Pertanda Bayi Bahagia
Pixabay/Public Domain Pictures

Tertawa identik dengan perasaan bahagia, apakah hal ini juga berlaku pada bayi di bawah usia satu tahun?

Jawabannya, bisa jadi, Ma. Namun, hal ini masih diperdebatkan. Meski bayi usia 3-4 bulan sudah bisa mengungkapkan emosinya melalui tertawa, hal yang membuatnya tertawa bisa jadi bukan karena hal lucu yang membuatnya bahagia.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Caspar Addyman, seorang peneliti dari University of London, yang melibatkan lebih dari 1000 orangtua dari seluruh dunia.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi tertawa bukan disebabkan oleh hal-hal yang lucu dan bahagia. Setelah diteliti lebih lanjut, ada beberapa alasan yang membuat bayi tertawa, antara lain:

  • Si Kecil akan menunjukkan tawanya ketika ia mendengar bunyi bibir orang yang menciumnya, suara tepuk tangan, mendengar suara lengkingan, mendengar suara berulang, seperti bunyi bel, siulan, lonceng, atau kerincingan bayi. Suara-suara tersebut dianggap lebih menarik dibandingkan suara seseorang saat berbicara.

  • Bayi akan tertawa jika Mama mengajaknya bermain cilukba dengan cara menutupi wajah dengan kedua tangan ataupun bermain menyembunyikan mainan.

  • Ia juga akan tertawa saat ia merasakan geli dari sentuhan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Misalnya, saat Mama meniup lembut kulit si Kecil, menggelitik perutnya, atau berpura-pura mengunyah jari kakinya.

Kesimpulannya, bayi mulai bisa tertawa ketika memasuki usia 3 bulan dan aktivitas ini merupakan salah satu caranya untuk berkomunikasi. Kendati demikian, setiap bayi punya timeline perkembangan yang berbeda-beda, jadi Mama tidak perlu khawatir bila si Bayi belum tertawa sampai berusia 6 bulan.

Nanti, ketika ia sudah berusia lebih dari enam bulan, Mama bisa mengkonsultasikan kondisinya ke dokter untuk memastikan tidak adanya tanda keterlambatan perkembangan pada si Kecil.

Baca juga:

The Latest