3. Makanan
Bagi beberapa orangtua, mereka harus berhati-hati dalam memilih makanan yang tepat bagi anak-anaknya agar tak memicu reaksi alergi yang mengerikan. Alergi makanan bisa membuat anak mengalami mati rasa ringan di lidah atau sakit kepala, hingga anafilaksis.
Perlu Mama ketahui, tak hanya kacang, namun susu, gandum, bumbu dan daging tertentu, bahkan buah dan sayuran juga bisa menyebabkan reaksi alergi.
Terkadang dokter menyarankan orangtua untuk menurunkan semua kemungkinan alergen dari makanan dalam waktu singkat dan kemudian menambahkannya kembali ke sensitivitas makanan tertentu. Walau sulit bagi anak-anak, tapi cara ini diharapkan bisa membantu menurunkan reaksi alergi mereka.
4. Binatang peliharaan
Menurut WebMD, sekitar 90 persen rumah tangga memiliki seseorang yang alergi terhadap anjing atau kucing. Dan banyak dari mereka tak menyadari bahwa binatang peliharaan merekalah yang menjadi pemicu alergi. Beberapa penderita alergi akan bersin dan mata mereka berair saat berdekatan dengan seekor anjing.
Namun sebagian lainnya tidak terlalu merasakan reaksi alergi, sehingga mereka tak menyadari bahwa sebenarnya mereka juga alergi terhadap binatang. Untungnya, saat ini alergi dapat diredakan dengan suntikan obat, sehingga penderitanya tidak perlu menyingkirkan hewan peliharaan yang membuat mereka sakit.
5. Kondisi kulit
Bahkan orang-orang yang mengira bahwa mereka tak memiliki alergi pada apapun, juga dapat menderita alergi ketika bersentuhan dengan sesuatu yang membuat mereka mengalami iritasi. Kondisi ini disebut dermatitis, yang membuat penderitanya mengalami ruam atau gatal-gatal.
Hal itu bisa terjadi bila seseorang mengganti deterjen atau sabun yang mereka gunakan. Atau jika mereka menggunakan cairan pembersih yang cukup keras. Tanaman seperti poison ivy dan gigitan serangga, serta bahan lateks, juga bisa jadi pencetus.
Jika Mama tidak dapat mengetahui jenis alergi apa yang memengaruhi Si Kecil, ada baiknya Mama menemui ahli alergi untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Nantinya dokter akan menginformasikan bagaimana sebaiknya menghindari alergen dan mengobati gejala alergi saat timbul.
Tenang, pasti akan ada jalan sembuhnya!