Pisang memberi banyak manfaat untuk bayi dalam mengoptimalkan perkembangannya. Buah ini sangat aman untuk dikonsumsi karena hampir tidak memiliki efek samping apapun serta tidak termasuk dalam daftar makanan yang menyebabkan alergi. Pisang juga baik untuk diberikan pada bayi setiap hari jika mereka menyukainya.
Tekstur buahnya yang lembut memudahkan bayi untuk mengunyah dan mencernanya sehingga pisang boleh diberikan ketika si Kecil memasuki masa MPASI tepatnya pada usia enam bulan. Selain itu, Mama bisa mengkreasikan pisang ke dalam bentuk yang lebih halus seperti pure hingga ke dalam bentuk yang padat seperti bolu atau pancake.
Mama tidak perlu menambahkan banyak gula karena pisang sudah memiliki rasa yang cukup manis. Dalam 100 gram buah pisang terdapat gula sebanyak 12 gram. Melansir National Health Service, tidak ada panduan khusus untuk konsumsi gula harian pada anak di bawah usia empat tahun, tetapi sebaiknya jangan berikan tambahan gula pada makanan mereka.
Melansir Dietitian with a Difference, zat pektin dalam pisang bekerja dengan baik dalam menyehatkan sistem pencernaan bayi. Selain itu, kandungan serat yang tinggi membantu sistem pencernaan untuk mengeraskan feses dan membuatnya mudah untuk dikeluarkan. Kadar kalium yang tingggi mampu menggantikan elektrolit yang hilang saat si Kecil mengalami diare.
Namun, tak menutup kemungkinan bahwa beberapa bayi mengalami sembelit setelah mengonsumsi pisang. Pilihlah pisang yang sudah sepenuhnya matang dan perhatikan porsi yang diberikan. Sembelit pada bayi jarang disebabkan oleh satu faktor, tetapi jika Mama menduga bayi mengalami sembelit karena pisang, segera berkonsultasi dengan dokter terkait untuk mendapat penjelasan yang tepat.
Kalium dan magnesium dalam pisang bertugas untuk menguatkan fungsi otot dan tulang serta sistem saraf pada bayi. Satu buah pisang bisa memenuhi kebutuhan harian vitamin B6 pada bayi yang sangat baik untk pertumbuhan kemampuan kognitif, sistem kekebalan tubuh, serta melancarkan metabolisme pada bayi.