Mungkin mustahil untuk sepenuhnya menghindari arsenik dalam makanan bayi. Namun, Mama dapat mengurangi paparan logam ini dengan beberapa cara berbeda. Berikut tips untuk Mama:
1. Pilih makanan dengan hati-hati
Memilih makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian selain nasi dapat membantu mengurangi paparan.
- Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian selain beras memiliki kadar arsenik yang lebih rendah.
- Alih-alih hanya mengandalkan produk berbahan dasar beras, tawarkan berbagai biji-bijian seperti oat, quinoa, dan barley.
- Bilas nasi sampai bersih sebelum dimasak untuk menghilangkan sebagian arsenik. Memasak nasi dengan air berlebih dan membuang kelebihan air juga dapat membantu mengurangi kadar arsenik.
- Pertimbangkan untuk membeli beras dan produk berbahan dasar beras dari sumber yang secara rutin menguji kadar arsenik.
2. Gunakan air yang tepat untuk memasak
Memastikan air yang digunakan untuk menyiapkan makanan bayi bebas dari kontaminasi arsenik juga penting.
3. Hindari makanan olahan
Menghindari makanan bayi olahan yang memiliki kadar arsenik lebih tinggi adalah cara yang baik untuk meminimalkan kontaminasi arsenik. Sebagai gantinya, Mama dapat memberi bayi makanan yang aman dan berisiko rendah arsenik.
Para orangtua harus mengetahui banyak makanan bayi yang mengandung logam berat beracun, seperti arsenik, yang dapat membahayakan kesehatan bayinya.
Untuk meminimalkan paparan zat-zat ini, orangtua harus memilih makanan dengan kadar arsenik yang lebih rendah, menghindari makanan bayi olahan, memperhatikan persediaan air, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan bayi.
Sekarang Mama sudah mengetahui risiko arsenik dalam makanan bayi dan cara menghindarinya. Mama juga bisa berdiskusi dengan dokter mengenai cara aman menyiapkan makanan bayi. Semoga si Kecil selalu sehat, ya, Ma!