Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • Studi menemukan rutinitas 5 menit bantu bayi tidur lebih cepat dan tetap tidur lebih lama tanpa sering terbangun.

  • Cara terbaik agar bayi cepat tidur adalah dengan rutinitas selama 13 menit: 5 menit berjalan sambil menggendong, kemudian 8 menit duduk, lalu baru meletakkan bayi ke tempat tidur.

  • Sebelum mencoba rutinitas ini, pastikan melakukannya dengan cara yang benar dan aman serta penting memastikan kondisi tidur konsisten dengan saat bayi mulai tertidur.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidur adalah salah satu kebutuhan penting bagi tumbuh kembang si Kecil. Sayangnya, tidak semua bayi mudah diajak tidur. Banyak Mama yang harus menimang berulang kali, berjalan mondar-mandir, karena si Kecil langsung terbangun begitu tubuhnya menyentuh kasur. Situasi ini sering membuat orangtua kelelahan, bahkan frustasi karena merasa cara apa pun tidak berhasil.

Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa ada rutinitas sederhana yang bisa membantu bayi lebih cepat tertidur dan tetap tidur lebih lama tanpa sering terbangun. Menariknya, metode ini tidak membutuhkan alat khusus atau teknik rumit, cukup dilakukan dengan sentuhan, gerakan lembut, dan waktu yang tepat.

Selengkapnya, simak penjelasan Popmama.com mengenai studi tentang rutinitas 5 menit yang bisa membantu bayi tidur lebih cepat. Disimak, ya, Ma!

1. Studi ungkap rutinitas 5 menit bisa bantu bayi tidur lebih cepat

Freepik/rawpixel.com

Tidur sering jadi tantangan besar bagi Mama dan Papa, terutama saat si Kecil terus menangis dan sulit diajak tidur. Namun, studi yang dipublikasikan di Current Biology menemukan rutinitas sederhana selama 5 menit yang dapat membantu bayi lebih cepat tertidur. Metode ini tidak hanya menenangkan si Kecil, tetapi juga menurunkan detak jantungnya dan membuat tubuhnya lebih rileks.

Penelitian yang dipimpin oleh Kumi Kuroda, Ph.D., dari RIKEN Center for Brain Science di Jepang mengamati reaksi tubuh bayi saat digendong sambil berjalan, didudukkan, atau dipindahkan ke tempat tidur. Dari sini ditemukan respons alami bernama transport response.

Apa itu transport response?

Transport response adalah kondisi ketika si Kecil merasa aman dan stresnya menurun saat digendong dengan gerakan perlahan. Mama mungkin juga familiar dengan “drama memindahkan si Kecil ke tempat tidur”, ketika bayi sudah terlelap di pelukan, tapi langsung terbangun saat tubuhnya menyentuh kasur. 

Melalui pendekatan ilmiah, penelitian ini memberi gambaran bagaimana proses transisi ke tempat tidur bisa dilakukan lebih mulus dan minim tangisan. 

Meski studi ini hanya melibatkan 21 bayi usia 0–7 bulan, hasilnya cukup menjanjikan dan bisa jadi alternatif rutinitas tidur yang layak dicoba oleh Mama di rumah.

2. Cara terbaik agar bayi cepat tidur menurut studi

Freepik

Menurut Dr. Kuroda, cara terbaik agar bayi cepat tidur adalah mengikuti rutinitas sederhana selama 13 menit: 5 menit berjalan sambil menggendong, kemudian 8 menit duduk tanpa gerakan mendadak, lalu baru meletakkan bayi ke tempat tidur. Kombinasi ini membantu menenangkan bayi sekaligus membuat tubuhnya memasuki fase tidur yang lebih dalam.

Saat 5 menit pertama berjalan, detak jantung bayi perlahan menurun dan tangisannya berhenti. Lalu, 8 menit duduk bertujuan untuk menjaga agar bayi tetap dalam kondisi rileks tanpa adanya guncangan atau perubahan posisi drastis. Setelah itu, barulah bayi dipindahkan ke kasur atau cradle, dilansir dari laman Motherly.

Kalau bayi langsung diletakkan setelah berjalan tanpa duduk terlebih dulu, kemungkinan besar mereka akan terbangun karena belum memasuki tidur stabil. Itulah yang sering Mama alami saat proses “memindahkan bayi ke tempat tidur” gagal total.

3. Tips aman menerapkan rutinitas ini di rumah

Pinterest.com

Sebelum mencoba rutinitas ini, pastikan Mama atau Papa melakukannya dengan cara yang benar dan aman. Peneliti menyarankan untuk berjalan di dalam ruangan yang datar dan tidak licin, supaya gerakan tetap stabil. Hindari berjalan sambil terburu-buru atau melakukan gerakan tiba-tiba seperti meloncat atau berputar.

Selama menggendong, posisikan tubuh bayi dengan kepala tertopang, dada menempel ke tubuh Mama atau Papa, dan tangan memeluk tubuh bayi agar tetap terasa hangat dan aman. Jika menggunakan gendongan atau baby carrier, pilih yang kokoh dan nyaman, tapi tetap bayi harus dipindahkan ke kasur setelah tertidur.

Kalau setelah 5–10 menit bayi masih menangis keras, hentikan rutinitas dan cek apakah ada faktor lain yang membuat bayi tidak nyaman, seperti lapar, popok basah, kembung, atau suhu ruangan yang terlalu panas/dingin.

4. Hubungan rutinitas tidur dengan kualitas tidur bayi

Freepik/pvproductions

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidur yang sering terputus membuat kualitas istirahat si Kecil menurun. Misalnya, bayi yang setiap 30 menit terbangun saat tidur siang atau 1-2 jam di malam hari. Hal ini serupa dengan orang dewasa yang tidurnya sering terbangun, bukannya merasa segar, justru bangun dalam kondisi lelah.

Dalam satu malam, pergantian siklus tidur dapat terjadi 6–8 kali, sehingga wajar jika bayi terbangun. Bahkan orang dewasa pun sebenarnya sering terbangun di antara siklus tidur, hanya saja biasanya tidak sadar dan langsung kembali tidur.

Agar bayi bisa tidur nyenyak, penting memastikan kondisi tidur konsisten dengan saat mereka mulai tertidur. Jika si Kecil terbiasa tertidur sambil menyusu, digendong, maka ketika siklus tidur berganti, mereka akan terbangun dan mencari kondisi yang sama untuk bisa melanjutkan tidur.

Kunci dari tidur berkualitas adalah membuat bayi nyaman dan berada dalam kondisi yang sama sejak awal tidur. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah melanjutkan siklus tidur tanpa kendala, sehingga istirahat malamnya menjadi lebih nyenyak.


5. Manfaat kualitas tidur yang baik bagi si Kecil

Freepik/jcomp

Tidur bukan hanya soal istirahat, tetapi juga waktu emas bagi tubuh bayi untuk memperbaiki sel, mengatur emosi, hingga mendukung perkembangan otaknya. Berikut beberapa manfaat tidur berkualitas yang perlu Mama ketahui:

1. Mendukung pertumbuhan fisik si Kecil

Saat si Kecil memasuki tidur nyenyak atau fase non-REM (rapid eye movement), tubuhnya melepaskan hormon pertumbuhan. Hormon ini berperan penting untuk pertambahan tinggi badan, perkembangan organ, hingga pemulihan jaringan tubuh. 

2. Menjaga kestabilan emosi dan mengurangi rewel

Kurang tidur bisa membuat bayi mudah rewel, gelisah, atau sulit ditenangkan. Sebaliknya, saat kualitas tidur terpenuhi, emosi si Kecil lebih stabil dan ia cenderung lebih tenang sepanjang hari. 

3. Mendukung perkembangan otak dan kemampuan belajar

Pada fase tidur REM, otak si Kecil tetap aktif dan sedang memproses informasi yang ia terima sepanjang hari. Fase ini penting untuk perkembangan memori, kemampuan berpikir, serta stimulasi kognitif lainnya. Sekitar 50% waktu tidur bayi baru lahir berada dalam fase REM, karena otaknya sedang berkembang pesat.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Tidur cukup juga membantu memperkuat sistem imun si Kecil. Tubuh yang beristirahat dengan baik akan lebih kuat melawan virus, bakteri, atau infeksi ringan. Itu sebabnya, bayi yang tidur cukup biasanya tidak mudah sakit, Ma.

5. Membentuk pola tidur sehat

Kualitas tidur yang baik sejak dini membantu tubuh si Kecil mengenali ritme tidur-bangun secara alami. Jika kebiasaan ini terus dijaga, si Kecil berpeluang tumbuh menjadi anak dengan pola tidur lebih teratur dan tidak mudah mengalami gangguan tidur di masa mendatang.

Itu dia penjelasan mengenai rutinitas 5 menit yang bisa membantu bayi tidur lebih cepat. Semoga informasi ini dapat membantu Mama membuat waktu tidur si Kecil menjadi lebih tenang dan bebas drama!

Editorial Team