Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
baby bottle (2).jpg
Freepik/fabrikasimf

Intinya sih...

  • Tanda dot bayi harus segera diganti, seperti robekan, perubahan warna, dan menipis.

  • Usia pemakaian ideal dot bayi adalah setiap 2-3 bulan sekali untuk menghindari paparan bakteri.

  • Efek samping jika dot bayi tidak segera diganti, termasuk risiko infeksi dan gangguan perkembangan mulut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi orangtua, dot pada botol susu adalah salah satu perlengkapan penting dalam merawat si Kecil. Meski tampak sepele, kebersihan dan kondisi dot bayi punya peran besar dalam menjaga kesehatan bayi.

Dengan menjaga kebersihan dot, maka sama saja Mama mencegah infeksi mulut atau gangguan pencernaan pada bayi. Sayangnya, masih banyak orangtua yang tidak tahu kapan waktu ideal dot bayi harus diganti. 

Lantas, seberapa sering dot bayi harus diganti? Simak penjelasannya telah Popmama.com siapkan melansir dari berbagai sumber.

1. Tanda dot bayi harus segera diganti

Freepik/jcomp

Dalam menunjang pertumbuhan bayi, Mama perlu merawat perawatan makan agar tetap terjaga kebersihannya dan terhindar dari berbagai paparan bakteri maupun jamur. Salah satu peralatan makan bayi yang perlu diperhatikan adalah dot bayi. 

Maka dari itu, penting bagi Mama untuk memperhatikan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa dot harus segera diganti, seperti: 

  • Terdapat robekan pada bagian saluran susu yang menyebabkan terbentuknya lubang berukuran besar.

  • Terjadi perubahan warna pada dot hingga tampak menguning.

  • Dot bayi mulai menipis. Mama dapat menarik bagian ujung dot untuk mengecek ketebalannya. Bila setelah ditarik dot kembali ke bentuk semula, maka ketebalannya masih dianggap baik.

  • Permukaan dot menjadi lengket atau mudah menempel pada benda lain.

2. Usia pemakaian ideal dot bayi

Freepik/valeria_aksakova

Pada dasarnya, dot bayi memiliki batas waktu pemakaian. Idealnya dot bayi diganti setiap 2-3 bulan sekali. Jika sebelum 2-3 bulan dot bayi sudah menunjukkan salah satu tanda yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya Mama segera ganti dot bayi dengan yang baru. 

Pergantian dot bayi dilakukan demi menghindari si Kecil dari paparan bakteri maupun jamur yang menempel pada dot. Untuk botol susunya, penggantiannya juga dapat dilakukan setelah digunakan selama kurang lebih 4-6 bulan.

3. Efek samping jika dot bayi tidak segera diganti

Freepik/shurkin_son

Tak boleh disepelekan, penggantian dot yang terlambat dapat memberikan efek buruk kesehatan pada bayi, antara lain: 

  • Risiko infeksi meningkat, terutama pada mulut dan saluran pencernaan, akibat pertumbuhan bakteri pada dot yang sudah rusak atau berubah warna.

  • Kemungkinan bayi tersedak lebih tinggi jika dot berlubang terlalu besar dan aliran susu menjadi terlalu deras.

  • Gangguan saat menyusu, karena dot yang menipis atau berubah bentuk bisa membuat bayi tidak nyaman dan kesulitan mengisap.

  • Material dot yang rusak (misalnya lengket atau retak) dapat melepaskan partikel berbahaya atau tidak lagi aman digunakan.

  • Potensi gangguan perkembangan mulut, jika penggunaan dot yang tidak layak berlangsung dalam jangka waktu lama.

4. Cara tepat membersihkan dot dan botol bayi dengan benar

Freepik/freepik

Selain memahami tanda-tanda dan waktu yang tepat untuk mengganti dot bayi, Mama juga disarankan untuk merawat dot dengan benar. Salah satunya dengan mencucinya secara menyeluruh dan higienis.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membersihkan dot dan botol bayi dengan benar:

  • Sebelum mulai mencuci, cucilah tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir hingga benar-benar bersih.

  • Lepaskan seluruh bagian dari botol dan dot bayi, mulai dari botol utama, ring penutup, tutup botol, hingga dotnya.

  • Bersihkan semua bagian tersebut menggunakan air mengalir.

  • Setelah dibersihkan, letakkan seluruh bagian di wadah yang bersih, lalu cucilah satu per satu menggunakan spons lembut atau sikat khusus botol. Gunakan sabun yang aman untuk dot dan botol bayi. 

  • Bilas botol dan dot menggunakan air mengalir hingga tidak ada sisa sabun.

  • Setelah selesai, letakkan bagian-bagian yang sudah dibersihkan ke dalam wadah lain yang bersih dan kering. Keringkan seluruh permukaan botol dan dot secara perlahan menggunakan tisu sambil memastikan tidak ada bagian yang masih basah.

  • Simpan botol dan dot di tempat penyimpanan khusus agar tidak tercampur dengan peralatan makan milik anggota keluarga lainnya.

Nah, itu dia informasi seputar seberapa sering dot bayi harus diganti. Semoga bisa menjadi ilmu baru bagi para Mama, ya. 

Editorial Team