Unsplash.com/kellysikkema
Berbagai jenis mengi dapat dikategorikan berdasarkan berbagai faktor seperti pola, panjang, frekuensi, dan nada.
Simak jenis-jenis mengi pada bayi di bawah ini:
1. Ekspirasi atau inspirasi
Bayi biasanya akan mengeluarkan suara mengi saat menghembuskan napas dan jarang saat menarik napas. Ini karena saluran udara biasanya menyempit saat bayi mengeluarkan napas saja. Jika mengi terjadi saat menghembuskan maupun menarik napas, itu bisa menunjukkan bahwa ada penyempitan saluran udara yang parah.
2. Monofonik dan polifonik
Mengi juga dapat dikategorikan berdasarkan sifat suara menjadi polifonik dan monofonik.
Mengi polifonik adalah mengi yang memiliki beberapa frekuensi atau nada dan terjadi akibat penyempitan satu bronkiolus. Di samping itu, mengi yang memiliki satu nada disebut mengi monofonik dan disebabkan oleh penyempitan beberapa bronkiolus sentral.
3. Episodik dan multi-trigger
Jenis mengi kali ini dibagi berdasarkan pola. Mengi episodik adalah mengi yang terjadi ketika mengi berlangsung sebentar-sebentar atau ber-episode selama beberapa waktu yang biasanya dipicu oleh virus flu. Mengi multi-trigger adalah mengi selama dan di antara episode, serta tidak harus dipicu oleh virus flu.
4. Mengi berdasarkan durasi
Jenis mengi juga diklasifikasikan berdasarkan durasi yang dibedakan menjadi empat. Pertama, mengi sementara adalah kondisi ketika bayi baru lahir mulai mengi dan hanya berhenti setelah mereka berusia tiga tahun. Mengi semacam ini mungkin menunjukkan bahwa bayi memiliki jalan napas yang lebih kecil.
Kedua, mengi menengah, dimulai saat bayi berusia antara 18 dan 42 bulan dan berlanjut hingga masa kanak-kanak nanti. Hal ini terkait dengan sensitisasi alergi dan hipersensitivitas anak.
Ketiga, mengi lambat, di mana ini merupakan mengi yang jarang terjadi pada bayi antara usia 6 dan 42 bulan. Mengi ini lebih sering terjadi pada usia 42 bulan dan berlanjut hingga bayi berusia enam tahun. Biasanya berhubungan erat dengan alergi kulit dan hidung.
Keempat, mengi terus-menerus, yang dimulai setelah usia enam bulan atau lebih dan berhubungan dengan infeksi virus.