Eksim yang berhubungan dengan alergi makanan, termasuk susu formula umumnya dijumpai pada bayi yang berusia di bawah umur satu tahun. Untuk menentukan apakah susu formula menjadi penyebab terjadinya eksim pada bayi, cobalah beralih kepada susu formula dengan kandungan lain. Misalnya, dari kandungan susu sapi ke kandungan kedelai selama dua hingga enam minggu, untuk melihat apakah kondisi kulit si Kecil membaik.
Eksim tidak ada obatnya. Namun umumnya kondisi kulit ini dapat dikendalikan dengan tetap mengusahakan agar kulit bayi tetap terjaga kelembabannya. Selain itu, hindari mencuci pakaian bayi dengan menggunakan deterjen yang mengandung pewarna dan parfum agar kondisi kulitnya tak makin memburuk.
Saran lain, ketika bayi Mama terdiagnosa mengalami eksim karena reaksi susu formula, baik yang terbuat dari kedelai maupun susu sapi, Mama bisa memberikan susu formula terhidrolisis sebagai solusinya.
Pada susu formula terhidrolisis, protein dari susu sapi telah dipecah menjadi bentuk protein yang lebih kecil. Tujuannya untuk mengurangi risiko tubuh mendeteksi protein tersebut sebagai alergen, sehingga mencegah terjadinya reaksi alergi.
Penting untuk diingat, jika Mama telah melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas dan kondisi kulit bayi tidak kunjung membaik, segera ajak si Kecil ke dokter. Penting untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat sebelum masalah kulit bayi berkembang menjadi lebih serius. Bila si Kecil dicurigai menderita susu formula, dokter akan melakukan uji kulit terhadap bahan tersebut atau memeriksa kadar alergi di dalam darah terlebih dahulu sebelum dinyatakan alergi.