Apakah Ada Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi?
Cek dulu apakah aman memberikan susu formula soya untuk si Kecil, Ma
4 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI merupakan makanan utama bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Namun karena beberapa alasan, misalnya alergi atau intoleransi laktosa, bayi tidak bisa mengonsumsi ASI. Salah satu pilihannya adalah susu formula bayi.
Ada beragam pilihan susu formula bayi di pasaran. Susu tersebut telah diformulasi khusus sesuai dengan kebutuhan bayi.
Salah satu jenis susu formula adalah susu formula soya atau kedelai. Penting untuk diingat bahwa pemberian susu formula untuk bayi ini harus sesuai dengan persetujuan dan resep dari dokter, Ma.
Saat memilih jenis susu formula, Mama pasti akan mencari informasi tentang susu tersebut. Terutama mengenai efek samping yang muncul setelah dikonsumsi oleh bayi. Termasuk efek samping dari susu formula soya.
Apa efek samping susu formula soya pada bayi? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apakah Bayi Boleh Minum Susu Formula Soya?
Susu formula soya terbuat dari kacang kedelai, bukan susu sapi. Susu formula kedelai terkadang digunakan sebagai alternatif susu formula sapi untuk bayi yang alergi susu sapi.
Mengutip dari laman NHS, gunakan susu formula soya hanya jika telah direkomendasikan atau diresepkan oleh dokter anak ketika si Kecil telah berusia 6 bulan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di laman Frontiers menyarankan agar susu kedelai atau minuman berbahan dasar kedelai tidak digunakan sebagai pengganti susu formula bayi atau susu sapi pada anak-anak di bawah usia 24 bulan.
Jadi, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter anak yang mengetahui kondisi kesehatan bayi. Dokter akan meresepkan susu formula yang sesuai dengan indikasi atau kesehatan si Kecil.
Editors' Pick
Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi
Ada beberapa kekhawatiran tentang fakta bahwa kedelai mengandung fitoestrogen. Fitoestrogen ditemukan secara alami di beberapa tanaman.
Struktur kimia fitoestrogen mirip dengan hormon estrogen pada perempuan. Karena itu, ada kekhawatiran bahwa fitoestrogen dapat memengaruhi perkembangan reproduksi bayi, terutama pada bayi yang hanya minum susu formula berbahan dasar kedelai.
Berat badan bayi yang rendah berarti mereka mengonsumsi fitoestrogen dalam jumlah yang jauh lebih tinggi daripada anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa yang mengonsumsi produk kedelai sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi dan seimbang.
Selain itu, susu formula kedelai lebih mungkin merusak gigi bayi daripada susu sapi.
Mengutip dari laman Healthline, susu formula berbahan dasar kedelai cenderung mengandung kadar aluminium yang lebih tinggi daripada susu formula ASI dan susu sapi. Kadar aluminium yang tinggi dapat berdampak negatif pada perkembangan otak dan massa tulang bayi.
Bayi prematur, serta bayi dengan berat lahir di bawah 1,8 kg atau fungsi ginjal yang menurun, tampaknya paling berisiko. Di sisi lain, bayi sehat yang lahir cukup bulan tampaknya tidak berisiko.
Kedelai juga secara alami kaya akan fitat, senyawa yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi yang ditemukan dalam makanan. Secara teori, hal ini dapat menyebabkan bayi yang diberi susu formula kedelai menerima lebih sedikit nutrisi, meskipun belum ada penelitian yang mengonfirmasi hal ini.