Bayi Mendadak Marah? Ini Tips untuk Menyiasatinya!

Apakah bayi mama tiba-tiba marah? Bagaimana cara menenangkannya?

28 Januari 2019

Bayi Mendadak Marah Ini Tips Menyiasatinya
Pixabay/Amarpreet25
Ilustrasi bayi menangis

Mungkin Mama mengira kalau bayi mama pemarah dan khawatir sifat tersebut akan berlanjut seiring dengan bertumbuhnya bayi.

Kemarahan adalah emosi manusia yang normal. Apalagi, bayi sudah memiliki keinginan tetapi ia masih belum mampu mengungkapkannya maupun membicarakan perasaannya.

Menangis adalah cara paling mudah untuk mengungkapkan kekesalan. Lebih parah lagi, jika menangis tidak menyelesaikan masalah, ia mungkin segera mengamuk. 

Jika suka mengamuk kemudian karena itu Mama memenuhi keinginan si Bayi, ini akan menjadi kebiasaannya. Tidak heran, jika anak mama bakal terbiasa mengamuk kelak.

Tapi, seringkali kemarahan bayi juga dapat menguji kesabaran Mama. Simak tips untuk mengatasi kemarahan bayi.

1. Menanggapi kebutuhannya

1. Menanggapi kebutuhannya
Freepik/boryanam

Jika bayi marah, itu berarti bayi sudah bisa membedakan antara benar dan salah. Ketika bayi merasa marah, mungkin bayi merasa sakit, atau dia menemukan situasi yang tidak nyaman. Ini adalah tanda bahwa bayi sudah dapat memahami dunia di sekitarnya dan bereaksi terhadapnya.

Namun Mama mungkin  khawatir ketika bayi mulai sering marah atau berubah menjadi perilaku yang kasar atau agresif. Untuk mencegah hal ini terjadi, penting bagi Mama untuk menyalurkan emosi bayi dengan lebih baik.

Editors' Pick

2. Membaca ciri-ciri bayi mulai marah

2. Membaca ciri-ciri bayi mulai marah
Freepik/Phduet

Belajar membaca tanda-tanda kemarahan pada bayi akan membantu Mama untuk mengendalikan dan menenangkan bayi. Berikut ciri-ciri bila bayi Mama marah:

  • Bayi mengepalkan tinjunya.
  • Berbicara atau mengeluarkan suara dengan terburu-buru.
  • Ekspresi wajahnya menunjukkan kekesalan atau kemarahan.
  • Bayi mungkin akan meninju barang yang ada di dekatnya atau mungkin Mama.

3. Lakukan langkah peluk dan bicara

3. Lakukan langkah peluk bicara
Freepik/senivetro

Agar kemarahan bayi tidak terus berlanjut, Mama harus menenangkannya. Berikut tipsnya.

  • Perhatikan bayi Mama. Jika Mama melihat tanda-tanda lebih awal kemarahan saat tidur (misalnya tangan mengepal), Mama dapat menenangkannya sebelum ia bangun.
  • Duduk di dekat bayi dan buat suara yang menenangkan.
  • Peluk bayi jika ia mengijinkan. Beberapa bayi mungkin akan semakin kesal jika Mama mencoba menyentuh mereka ketika mereka marah.
  • Usap-usap dengan lembut punggungnya
  • Bicaralah dengan bayi dengan suara lembut.
  • Ulangi ‘tidak apa-apa’ dan ‘Mama sayang kamu’ dengan suara lembut.
  • Alikan perhatian pada hal yang disukainya.
  • Membawanya jalan ke luar juga bisa mengubah suasana hatinya.
  • Pijat perut bayi dengan lembut. Bayi mungkin juga menangis karena sakit perut atau kembung
  • Lihat apakah bayi lapar, mengantuk, atau lelah. Ketiga hal ini juga bisa membuatnya marah.
  • Bayi Anda mungkin marah ketika melihat wajah-wajah baru atau berada di tempat yang memiliki suara keras atau cahaya terang. Bawalah bayi keluar sebentar dan lihat apakah ada perubahan perilaku.
  • Jika bayi sudah bisa berbicara, Mama bisa mengajak ngobrol dan bertanya apa yang menyebabkan bayi Mama kesal.

4. Berusaha tetap tenang

4. Berusaha tetap tenang
pexels/kinkate

Sulit untuk tetap tenang ketika bayi menangis atau berteriak. Hal terburuk yang terjadi ketika bayi marah adalah Mama kehilangan kesabaran. Ini akan menjadi contoh buruk untuk bayi. Berikut beberapa hal yang dapat membantu Mama

  • Jika Mama merasa hampir ‘meledak’, mintalah bantuan Papa atau anggota keluarga lainnya.
  • Tarik napas dalam-dalam dan hitung sampai sepuluh.
  • Pindah ke ruangan lain di mana Mama tidak bisa mendengar bayi menjerit. Tentu saja Mama harus memastikan ada orang dewasa yang menjaga bayi sementara Mama menyepi. Tunggu beberapa menit, lalu katakan pada diri Mama bahwa semuanya baik-baik saja dan kembali ke bayi untuk menenangkannya.
  • Beristirahat sebanyak mungkin. Terkadang, kurang istirahat dan tidur bisa membuat mama lelah dan mudah kesal.

Perhatian dan kesabaran membantu bayi mengatasi kemarahannya. Yang terpenting, bayi bisa merasakan kalau Mama menyayanginya.

Selamat mencoba, Ma!

Baca juga:

The Latest