Musik untuk Merangsang Kecerdasan Bayi, Apakah Bermanfaat?
Bagaimana musik bisa mendukung kecerdasan si Kecil, Ma?
19 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Otak bayi belum berkembang sepenuhnya saat lahir. Otak membutuhkan berbagai masukan sensorik, seperti visual, auditori, taktil, dan olfaktori, untuk membangun koneksi dengan dunia tempat mereka berada.
Menyanyikan lagu, musik, dan syair yang familiar di usia dini memberikan rangsangan pendengaran bagi bayi untuk mendorong perkembangan bahasa dan meningkatkan daya ingat. Peneliti Finlandia dari Universitas Helsinki menemukan bahwa bayi mampu belajar di usia yang sangat muda dan sudah belajar di rahim ibu mereka.
Di Pusat Pembelajaran Musik di Universitas Texas di Austin, penelitian menunjukkan bahwa bayi pada usia 7 bulan dapat mengkategorikan rangsangan pendengaran dan dapat membedakan melodi yang dimainkan pada instrumen yang berbeda.
Ada beragam manfaat musik, salah satunya adalah untuk merangsang kecerdasan bayi. Kok bisa? Bagaimana caranya musik bisa merangsang kecerdasan si Kecil?
Penjelasan lebih lanjut tentang manfaat musik untuk merangsang kecerdasan bayi bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Bagaimana Musik Mendukung Kecerdasan Bayi?
Memperkenalkan musik kepada bayi dan mengajarkan dasar-dasar cara kerja musik dapat membantu bayi belajar bahasa lebih cepat.
Faktanya, mempelajari bahasa dan mempelajari dasar-dasar musik hampir identik. Sejak lahir, bayi normal dengan cepat belajar untuk mendengarkan suara orangtuanya—jauh sebelum mereka memahami kata-kata yang sebenarnya. Pada tahap ini, percakapan tidak lebih dari sekadar pola ritme dan suara yang menyampaikan makna emosional.
Sekitar usia 3 hingga 6 bulan, bayi normal mulai bereksperimen dengan suara mereka untuk menghasilkan berbagai macam suara, termasuk jeritan, desisan, teriakan, dan vokalisasi lainnya.
Suara-suara acak ini dengan cepat mengurutkan diri menjadi "ocehan," atau non-ucapan yang mengikuti irama dan pola bicara. Suara konsonan segera muncul, dan bayi mulai bereksperimen dengan pengulangan, ritme, dan kompleksitas.
Pada akhirnya, musik yang dipaparkan ke si Kecil bisa bermanfaat untuk merangsang kecerdasannya, Ma.
Penelitian tentang Paparan Musik pada Bayi
Akuisisi bahasa, atau belajar berbicara, adalah hal yang alami bagi sebagian besar bayi—dengan kata lain, mereka mempelajari bahasa hanya melalui paparan.
Dalam sebuah penelitian terhadap bayi berusia 9 bulan yang dilakukan di University of Washington, para peneliti mempelajari efek paparan musik pada otak bayi. Para peneliti memaparkan satu kelompok bayi pada waltz selama bermain sosial. Kelompok lain dibiarkan bermain tanpa mendengarkan musik apa pun.
Setelah 12 sesi, respons otak bayi diukur. Para ilmuwan menemukan bahwa bayi yang terpapar musik memiliki pengenalan pola yang lebih baik dan dapat memprediksi pola ritme dengan lebih baik — keduanya merupakan keterampilan yang diperlukan untuk belajar berbicara atau mempelajari bahasa baru.
Dalam kesimpulan mereka, tim ilmuwan mencatat bahwa penelitian lain telah menunjukkan bahwa pelatihan musik dapat membantu bahasa.
Menariknya, meskipun tampaknya hanya mendengarkan musik dapat membantu, pelatihan musik bahkan lebih ampuh, menurut para peneliti. Memperkenalkan konsep musik kepada bayi, baik bernyanyi atau membiarkannya memukul drum atau menggoyangkan rebana, akan mengembangkan area otak yang sama yang dibutuhkan untuk menguasai bahasa.