Tantrum atau bentuk luapan emosi yang ditandai dengan menangis kencang dan marah biasanya sering terjadi pada balita. Namun, bayi pun bisa mengalaminya lho, Ma.
Orangtua yang baru memiliki bayi akan menghabiskan sebagian besar tahun pertama kehidupan bayi mereka untuk mengetahui suasana hati si Bayi.
Menjelang umur satu tahun, banyak bayi yang jadi lebih rentan terhadap amukan, bahkan membuat Mama yang paling perhatian pun bisa kewalahan menghadapi si Kecil. Terkadang kondisi ini akan muncul hingga usianya mencapai balita bahkan lebih.
Seorang bayi yang semenit sebelumnya tenang bisa tiba-tiba menangis di menit berikutnya layaknya sakelar yang diputar.
Meskipun tantrum bisa membuat banyak orangtua terkejut dan membuat frustrasi, kondisi ini sangat normal terjadi pada bayi mama. Hal ini menandakan si Kecil sedang melewati masa perkembangannya.
Pada usianya yang menjelang satu tahun, bayi sudah mulai sering mencurahkan perasaannya tetapi belum memiliki kata-kata untuk mengungkapkan perasaan itu.
Sesuatu seperti mainan yang berada di luar jangkauan atau camilan yang tak kunjung diberikan dapat dengan cepat menyebabkan wajahnya memerah, punggung melengkung, ratapan memekakkan telinga, dan kakinya menendang.
Oleh karena itu, Popmama.com akan merangkum mengenai tantrum pada bayi: penyebab dan cara mengatasinya. Yuk, simak!
