Telur selain bergizi untuk tubuh, tetapi juga termasuk salah satu makanan yang menyebabkan alergi terbanyak kedua setelah susu. Menurut Solid Start, saat Mama akan memperkenalkan telur bebek pada bayi untuk pertama kalinya, sebaiknya mulailah dalam jumlah yang kecil.
Reaksi alergi telur bebek yang ditunjukkan si Kecil bermacam-macam, berikut ini beberapa reaksinya:
- Mata berair
- Gatal-gatal
- Muncul ruam pada kulit
- Gejala mengi
- Wajak membengkak
- Batuk
- Muntah
- Diare
- Kram perut
Jika reaksi alerginya semakin parah dan wajah bayi memerah hingga ia menunjukkan gejala kesulitan bernapas, segera membawanya ke dokter. Kemungkinan si Kecil mengalami syok anafilaksis. Waspada juga akan risiko tersedak saat memberikannya telur bebek.
Untuk mengurangi risiko tersedak, Mama dapat mengolah telur bebek menjadi telur dadar. Kenalkan bayi dengan telur bebek melalui potongan kecil telur bebek yang dijadikan telur dadar, kemudian biarkan bayi mengunyahnya.
Perhatikan baik-baik saat si Kecil makan, apakah ia menunjukkan tanda-tanda alergi atau sensitivitas lainnya. Mengolah telur bebek menjadi dadar, juga akan mengintegrasikan kuning telur yang bergizi ke dalam setiap gigitan.
Nah, itu tadi ulasan telur bebek untuk MPASI. Jadi, jangan ragu lagi memberikan telur bebek dalam menu MPASI si Kecil, Ma!