Hubungan yang penuh cinta memberi kita rasa nyaman, aman, percaya diri, dan dorongan. Tidak hanya orang dewasa, bayi pun bisa merasakan manfaatnya. Dari situ bayi dan anak belajar membentuk persahabatan, mengomunikasikan emosi, dan menghadapi tantangan.
Hubungan yang kuat dan positif juga membantu bayi mengembangkan kepercayaan, empati, belas kasih, dan rasa benar dan salah.
Mulai dari kelahiran, bayi belajar siapa mereka dengan cara mereka diperlakukan oleh orang di sekitarnya. Melalui interaksi sehari-hari, orangtua, kerabat, dan pengasuh mengirim pesan kepada bayi misalnya pintar, manis, disayang oleh keluarga, Mama senang menghabiskan waktu bersamanya. Pesan-pesan ini membentuk harga diri bayi.
Perkembangan sosial adalah kondisi ketika bayi dapat merespons dengan baik keadaan di sekitarnya. Sedangkan perkembangan emosional ini berhubungan dengan kemampuan bayi dalam mengenali, memahami, serta mengendalikan emosi yang ia rasakan.
Misalnya, bayi berusia 6 bulan tidak berhenti tertawa ketika Mama menutupi mukanya dengan serbet, dan kemudian berkata "ciluk ba". Setiap kali Mama mencoba meletakkan serbet, bayi berkata, "eh, eh, eh" dan menendang lengan dan kakinya untuk memberi tahu Mama bahwa ia tidak ingin berhenti. Bayi belajar bahwa hubungan dengan orang lain menyenangkan, bahwa ia adalah komunikator yang baik, dan bahwa kebutuhan dan keinginannya penting.
Perkembangan ini sangat penting dan akan terus berkembang seiring dengan waktu. Popmama.com merangkum beberapa tips yang dapat dilakukan Mama untuk mendorong perkembangan sosial dan emosional bayi.
