- Dapat memengaruhi perkembangan otak
Malaria adalah salah satu penyakit paling umum yang disebabkan oleh nyamuk, ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Jika si Kecil terkena malaria parah, penyakit ini bisa memiliki efek jangka panjang pada kemampuan kognitif, perilaku, dan kinerjanya di sekolah. Menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di BioMed Central, gangguan kognitif dalam bahasa, memori, dan fokus adalah beban tersembunyi dari infeksi malaria.
Jika bayi dan anak mengalami malaria, waspadai gejala seperti kejang, koma, dan gula darah rendah. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan risiko tinggi infeksi akut dan harus segera dievaluasi oleh dokter.
- Mengganggu sistem kekebalan tubuh
Parasit malaria juga dapat mengganggu sistem kekebalan si Kecil dan mengurangi kemampuannya untuk memicu respons kekebalan.
Sebuah makalah yang diterbitkan di Science Daily memaparkan bahwa pasien malaria sering gagal untuk merespon banyak vaksin dan rentan terhadap banyak infeksi.
Selama tahun-tahun perkembangan, bayi dan anak terpapar beberapa rangsangan baru seperti kuman. Dengan tidak adanya sistem kekebalan yang kuat, kemungkinan mereka jatuh sakit jauh lebih tinggi.
Mama juga perlu mengambil langkah preventif untuk melindungi bayi dari gigitan nyamuk saat mereka berada di luar rumah. Nyamuk Anopheles paling aktif saat senja atau fajar. Mama dapat mengoleskan losion anti nyamuk yang aman untuk bayi dan anak kecil.
Konsumsi makanan yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak juga dapat membantu untuk mengatasi masalah ini.