Mengenal Fase Bulan dan Alasannya Terjadi!
Karakter bulan berbeda dengan matahari
31 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika malam hari, pasti kamu sering melihat bulan, bukan?
Tapi, tahukah kamu, bulan adalah salah satu objek langit paling menarik ketika malam hari. Meskipun terkadang kamu melihat bulan yang terang di langit malam, namun bulan sebenarnya tidak menghasilkan cahaya sendiri seperti matahari. Sebaliknya, bulan bertindak sebagai cermin besar di ruang angkasa, memantulkan cahaya yang datangnya dari matahari.
Fakta yang mengejutkan bukan?
Nah selain fakta bahwa bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, fakta yang lain adalah bulan memiliki beberapa bentuk, atau yang dikenal fase bulan.
Pada kali ini, Popmama.com akan mengajakmu mengenal lebih dekat tentang fase bulan dan alasannya terjadi!
Editors' Pick
1. Mengapa fase bulan terjadi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bulan tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri. Bulan bisa tampak bersinar karena memantulkan sinar Matahari. Lalu, fase bulan bisa terjadi karena bulan bergerak mengelilingi Bumi. Bayangkan jika Bumi adalah panggung di mana bulan menari dan bergerak. Terkadang, kamu hanya bisa melihat bagian bulan yang disinari oleh sinar matahari.
Terkadang juga, bulan berdiri di belakang Bumi, sisi yang menghadap kita gelap dan kita tidak bisa melihatnya. Terkadang juga, posisi bulan, bumi, dan matahari membuat bulan tampak berbeda-beda dari bumi. Siklus ini disebut fase bulan.
Satu siklus fase bulan berlangsung sekitar 29,5 hari, atau sepanjang satu putaran bulan mengelilingi bumi. Jadi, terlihatnya bulan atau tidak ketika malam hari sangat tergantung oleh posisi matahari dan bumi, karena bulan yang bersinar memerlukan cahaya matahari.
2. 8 Fase bulan
Setiap harinya, bentuk bulan pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut muncul akibat adanya fase bulan. Delapan fase ini dapat dibedakan selama proses mulai dari munculnya hilal hingga tidak ada cahaya bulan sama sekali.
Berikut urutan 8 fase bulan:
1. Fase bulan baru
Pada fase ini, bulan berada di antara bumi dan matahari, jadi sisi bulan yang menghadap bumi tidak terkena sinar matahari. Karena itu, bulan terlihat gelap dan hampir tidak terlihat di langit malam.
2. Fase bulan sabit awal
Setelah bulan baru, sedikit cahaya mulai muncul di sisi bulan yang menghadap bumi. Ini adalah awal dari fase sabit pertama. Bulan terlihat seperti sabit yang miring, seperti setengah lingkaran.
3. Fase perempat pertama
Ketika bulan terus bergerak mengelilingi bumi, akan lebih banyak cahaya terlihat di sisi bulan yang menghadap kita. Pada fase perempat pertama, setengah bulan terlihat di langit, seperti setengah lingkaran yang menghadap ke atas.
4. Fase bulan cembung awal
Cahaya bulan semakin bertambah dan lebih dari setengah bulan terlihat di langit. Namun, bulan belum sepenuhnya purnama. Ini adalah fase cembung pertama, di mana bulan terlihat hampir penuh, tetapi masih ada sedikit bagian yang gelap.
5. Bulan purnama
Pada fase ini, seluruh sisi bulan yang menghadap bumi terkena sinar matahari, sehingga bulan terlihat sepenuhnya terang di langit malam. Bulan purnama adalah momen ketika bulan mencapai titik puncaknya dalam fase bulan.
6. Fase bulan cembung akhir
Setelah bulan purnama, cahayanya mulai berkurang sedikit demi sedikit. Pada fase ini, bulan terlihat hampir penuh, tetapi ada sedikit bagian yang gelap di salah satu ujungnya.
7. Fase perempat terakhir
Cahaya bulan lebih sedikit yang menghadap ke bumi. Pada fase perempat terakhir, setengah bulan terlihat di langit, tetapi sisi yang berlawanan dari perempat pertama.
8. Fase bulan sabit terakhir
Fase Ini adalah yang terakhir dalam siklus bulan sebelum kembali ke bulan baru. Pada fase sabit terakhir, hanya sebagian kecil bulan yang terlihat di langit malam, dan sisi lainnya gelap seperti pada sabit pertama.