Tragis! Anak ABK Tidur bersama Jasad Ibunya Berhari-hari

Jasad diduga sudah meninggal selama 4 hari

28 Maret 2024

Tragis Anak ABK Tidur bersama Jasad Ibu Berhari-hari
Freepik/rawpixel.com

Kisah pilu dan tragis kembali terjadi di Indonesia. Kabar tragis ini kembali datang dari Banyuwangi. Seorang anak DA (31) yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) ditemukan terbaring di sebelah jasad ibu angkatnya SK (60) di kamar rumahnya, di Jalan Raung, Kelurahan Singoturunan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (24/3/2024) 

Saat ditemukan oleh salah seorang teman SK, jasad SK telah membusuk di ranjang. Sementara DA dengan setia menjaga jasad SK sembari berbaring di sebelahnya 

Lantas, bagaimana kelanjutan kisah pilu ini? Kali ini, Popmama.com akan merangkum kisah tragis, anak ABK tidur bersama jasad ibunya berhari-hari.

1. Kronologi penumuan jasad

1. Kronologi penumuan jasad
Pexels/cottonbrostudio

Diketahui SK adalah pedagang empon-empon di Pasar Banyuwangi. Namun sudah beberapa hari SK tidak terlihat berjualan di pasar. Luluk, yang merupakan pedagang di Pasar Blambangan mencoba menghubungi namun tidak direspons. Luluk pun berinisiatif mendatangi rumah korban. Namun kondisi rumah terkunci, dan tak ada respon juga dari rumah korban.   

Ketua RT setempat, Ainur Rofiq mengatakan, temuan mayat ini bermula saat kenalan SK sesama pedagang mendatangi rumah kontrakan SK. Ia curiga kenapa rumah tersebut tertutup dan tercium aroma busuk.
"Kemudian melaporkan ke kami. Kami bersama warga kemudian membuka secara paksa rumah tersebut dari luar," katanya. 

Setelah mendapat laporan dari Luluk, warga mendobrak rumah korban. Bau busuk pun menyeruak dari pintu rumah SK. Sumber bau berasal dari kamar, saat mengecek kamar, warga melihat korban sudah meninggal dengan kondisi jasad membusuk. 

Korban ditemukan dengan kondisi kulitnya mengelupas dan belatung telah memenuhi sebagian tubuhnya. Sementara sang anak juga berbaring di kasur yang sama dan menangis di dekat jasad ibunya. Rofiq dan warga lain melaporkan meninggalnya SK ke Polsek Banyuwangi Kota. Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi. 

2. Kondisi si anak

2. Kondisi si anak
Freepik/freepik

Karena kondisi sang anak, DA diketahui sudah biasa untuk menangis dan berteriak. Sehingga, tidak ada yang tau kalau DA menangis karena ibunya meninggal. Diketahui, korban tinggal hanya berdua dengan anak angkatnya, tidak ada keluarga yang tinggal dekat dengan lokasi kontrakan korban.

Polisi melakukan evakuasi terhadap DA terlebih dahulu, karena kondisi korban yang sudah lemas dan kurus. Ia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sementara jenazah SK dievakuasi ke rumah sakit dan menunggu proses pemakaman dari pihak keluarga.   

3. Konfirmasi dari kepolisian

3. Konfirmasi dari kepolisian
Pexels/cottonbrostudio

Insiden ini kemudian dilaporkan ke petugas berwajib. Jasad korban dievakuasi oleh petugas dari Polsek Banyuwangi dan tim Medis RSUD Blambangan sekira pukul 11.00 WIB. Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin mengatakan korban kemungkinan sudah meninggal dunia lebih dari 4 hari. Sebab, saat pertama ditemukan kondisinya sudah membusuk.   

Terlebih lagi, berdasarkan keterangan saksi, korban mengeluh migrain sebelum meninggal. Hal tersebut yang diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia, kata AKP Kusmin. 
Setelah proses evakuasi, jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk penanganan lebih lanjut. 

Baca juga: 

 

The Latest