Budaya Cosplay pada Anak Remaja? Aman Tidak Ya?

Apa boleh anak remaja ikut cosplay sebagai karakter yang mereka suka?

30 Juli 2023

Budaya Cosplay Anak Remaja Aman Tidak Ya
vocal.media

Setelah pandemi berakhir budaya cosplay rasanya menjadi lebih marak kita temui. Bahkan tidak jarang mall atau pusat perbelanjaan besar menjadi tempat menyelenggarakan event cosplay yang dihadiri banyak sekali cosplayer. 

Kegiatan cosplay dilihat sebagai salah satu cara mengekspresikan diri khususnya bagi banyak generasi muda. Ini juga menjadi hobi menarik dan seru untuk dilakukan oleh para penggemar budaya Jepang. 

Meningkatkan popularitas cosplay tidak heran jika anak remaja mama tertarik dan ingin mencobanya. Kini Mama bertanya-tanya apa memang boleh anak terjun ke dunia cosplay? Mengingat ada beberapa hal negatif yang sering dikaitkan dengan hobi satu ini. 

Pada kesempatan ini Popamama.com akan membahas tuntas megenai budaya cosplay pada anak remaja. Amankah bila anak-anak mama cosplay di event atau acara jejepangan?

1. Apa itu Cosplay?

1. Apa itu Cosplay
Instagram.com/cosplay.indo

Cosplay sendiri merupakan gabungan dari istilah bahasa inggris, yaitu costume (kostum) dan play (bermain). Dan dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan dimana seseorang menggunakan kostum dan bermain peran sebagai karakter fiksi dari game, anime, atau komik.  

Dalam dunia cosplay, pelaku bukan hanya menggunakan pakaian dan riasan seperti karakter mereka tetapi juga berperan sesuai sifat karakternya. Ini merupakan salah satu kegiatan seni dan ekspresi diri lho. 

Seseorang yang melakukan kegiatan cosplay disebut cosplayer. Mereka dapat membawakan kostum karakter fiksi manapun sesuai kesukaan mereka, misalnya menjadi karakter dari game Mobile Legend atau menjadi karakter dari anime Jujutsu Kaisen. 

Para cosplayer ini umumnya akan datang dalam kegiatan atau event yang diadakan khusus di tempat tertentu. 

2. Budaya Cosplay

2. Budaya Cosplay
Instagram.com/senzuribat

Bagaimana sih awal mula penyebaran budaya cosplay ini? Sebenarnya budaya cosplay ini pertama kali diciptakan oleh seorang reporter Jepang bernama Nobuyuki Takahashi dari Studio Hard.

Setelah menghadiri konvensi fiksi ilmiah di Los Angeles tahun 1984, Nobuyuki terkesan dengan orang-orang yang memakai kostum. Dari sanalah tercipta istilah cosplay yang ditunjukkan untuk orang-orang dengan hobi bermain kostum. 

Di era ini dimana budaya Jepang menjadi populer dan disukai dimana-mana, cosplay menjadi erat dengan karakter-karakter dari manga atau anime khususnya di Indonesia. 

Cosplay sendiri menjadi lebih dari sekedar hobi. Cosplay menjadi sebuah gaya hidup bagi anak-anak muda.

Dua peneliti psikologi dari US bernama Robin S. Rosenberg dan Andrea M. Letamendi mengungkapkan jika cosplay disukai anak-anak muda karena mereka bisa ber-akting seperti karakter favoritnya dan memberikan kesempatan untuk kabur sementara dari dunia nyata. 

Editors' Pick

3. Sejarah dan Perkembangan

3. Sejarah Perkembangan
Instagram.com/sucosu

Cosplay dapat ditarik dari sebuah festival Amerika yaitu Hallowen. Dimana anak-anak akan membuat dan mengenakan kostum menyerupai karakter fiksi. 

Budaya memakai kostum dari Amerika tersebut akhirnya berkembang hingga masuk ke Jepang. Pada tahun 1970 terdapat sebuah festival cosplay Jepang di kota Ashinoko, Kanagawa. Pada tahun 1978 festival tersebut berkembang menjadi awal budaya cosplay pertama di Jepang. 

Seiring berjalannya waktu, event cosplay mulai diadakan secara regular pada Nihon SF TAIKEI ke 19 pada tahun 1980 di Jepang. Para cosplayer kerap menggunakan pakaian seperti karakter fiksi terkenal.

Ada juga acara Comic market yang menjadi tempat perkumpulan cosplayer menujukkan ekspresinya, dengan memainkan karakter yang mereka sukai.

4. Budaya cosplay di Indonesia

4. Budaya cosplay Indonesia
Instagram.com/caramelattest

Budaya cosplay di Indonesia berkembang sejak awal tahun 2000-an. Dimana terdapat beberapa acara cosplay di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. 

Dulunya, Univeritas Indonesia menjadi salah satu kampus ternama yang kerap menyelenggarakan acara pagi para penggemar cosplay dan anime. Hingga muncul beberapa event jejepangan ternama seperti comic-con, bunkasai, anime festival Asia Indonesia 

Perkembangan budaya cosplay ini didukung dengan meningkatnya minat anak-anak muda Indonesia dengan anime khususnya selama era pandemi COVID-19. Banyak anak-anak dan remaja yang menghabiskan waktu menonton anime seperti Attack on Titan dan Spy x Family.

Ini juga didukung dengan kemudahan akses media yang menyediakan tayangan anime, seperti  Netflix, iQIYI, dan YouTube melalui channel Muse Asia. Anime yang awalnya cukup ekslusif menjadi lebih awam bagi masyarakat. 

Hingga di masa setelah pandemi ini banyak event jejepangan yang memungkinkan kaum muda cosplay dan bermain peran. Di kota-kota besar hampir setiap minggu selalu diadakan event yang semakin mendukung popularitas budaya ini. 

5. Kenapa sih banyak yang ingin mencoba cosplay

5. Kenapa sih banyak ingin mencoba cosplay
Instagram.com/ukemaruisuke

Ada beberapa alasan mengapa budaya cosplay diminati. Kebanyakan kaum muda menyukai kegiatan ini sebagai upaya menghidupkan karaker yang mereka sukai dari suatu game ke dunia nyata. 

Selain itu ada banyak alasan lainnya lho. Ada banyak yang melihat cosplay sebagai salah satu cara keluar dari zona nyaman dan menjadi lebih berani. Mengingat cosplay sendiri dilakukan di tempat umum. 

Kegiatan cosplay juga menjadi sebuah sarana untuk memperbanyak teman dan mencari koneksi dengan orang-orang dengan minat yang sama. Ada juga yang menyukai kegiatan cosplay sebagai hobi dan hiburan. 

6. Amankah anak remaja cosplay?

6. Amankah anak remaja cosplay
Instagram.com/bbingchuuu

Nah akhirnya kita sampai ke bagian yang penting. Apakah cosplay aman bagi anak-anak remaja?

Alasan utama banyak orang tua yang merasa takut akan hobi ini karena cosplay dinilai kurang cocok dengan budaya Indonesia yang sopan dan tertutup. Di sisi lain adanya ancaman pelecehan yang menghantui para cosplayer khususnya cosplayer perempuan. 

Sebenarnya cosplay adalah sebuah hobi dan kegiatan kreatif yang bisa dilakukan siapa saja. Mengutip dari bountyparents.com.au, anak-anak remaja dapat melakukan kegiatan cosplay namun tentunya dengan bimbingan orang tua. 

Mama perlu tahu kegiatan dan hobi anak dan memberikan arahan yang sesuai. Seperti pada kasus cosplay ini, Mama perlu membimbing anak remaja yang menyukai hobi cosplay dengan cara memilihkan baju yang tepat untuknya. 

Pastikan anak-anak remaja memilih karakter yang sesuai dengan usia mereka. Anak-anak sebaiknya menghindari baju yang terlalu terbuka, seperti memperlihatkan area perut atau celana dan rok yang sangat pendek. 

Mama juga sebaiknya menemani anak selama mengikuti event. Sebaiknya tidak membiarkan anak-anak remaja cosplay sendirian menghindari bahaya dari orang-orang asing. Atau mengijinkan mereka pergi bersama beberapa orang teman. 

Selama mengikuti hal-hal tersebut, budaya cosplay pada anak remaja akan menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan dan aman untuk dilakukan. 

 

Baca juga:

The Latest