Apa Itu Kereta Panoramic?

Mungkin Mama dan Papa sudah tak asing lagi mendengar istilah "Kereta Panoramic". Tapi, apakah Mama dan Papa sudah tahu apa itu sebenarnya Kereta Panoramic ini? Dikutip dari KAI, Kereta Panoramic merupakan kereta yang mempunyai spesifikasi khusus guna menikmati pemandangan (panorama) sepanjang perjalanan.

Kereta ini akan memberikan sensasi yang unik dan menarik terutama dalam menikmati lanskap di selama perjalanan. Mulai dari hijaunya sawah, birunya langit, jalanan, hingga rumah-rumah warga yang berada di pinggir rel kereta.

Inovasi dari KAI ini menghadirkan kereta yang memiliki ukuran jendela lebih besar dibandingkan kereta jarak jauh yang sudah ada. Jendela ukuran sangat besar ini ada di kedua sisi kereta api. Jendela-jendela ini memiliki fitur buram (blur) dan clean.

Jadi, Mama bisa mengaktifkan mode jendela jernih untuk menikmati pemandangan. Sementara, mode blur dapat diaktifkan ketika Mama dan anak ingin tidur dan tidak terlihat oleh orang-orang di luar. Sehingga istirahat di Kereta Panoramic ini bisa lebih nyaman.

Tak hanya itu, pembaharuan lainnya adalah atap yang dibuat kaca memanjang dari bagian depan hingga belakang. Sunroof ini dapat dibuka dan ditutup secara otomatis lho, Ma. Canggih banget kan! Bisa nikmati keindahan langit lebih maksimal.

Kereta Panoramic sudah mulai beroperasi di Indonesia pada 24 Desember hingga 8 Januari 2023. Hal ini sekaligus untuk penambahan perjalanan kereta api selama masa liburan natal dan tahun baru. KAI baru menyediakan Kereta Panoramic ini untuk rute Gambir (Jakarta) – Yogyakarta (PP).

Kereta dengan teknologi canggih ini ada di rangkaian perjalanan KA Taksaka Tambahan (Gambir – Yogyakarta PP). Setiap KA Taksakan Tambahan hanya tersedia satu gerbong Kereta Panoramic dengan kapasitas 46 penumpang.

Mengutip KAI, berikut detail jadwal KA Taksaka Tambahan dengan Kereta Panoramic selama 24 Desember 2022 – 8 Januarui 2023.

Keberangkatan Gambir - Yogyakarta

• Keberangkatan pukul 10.40 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 18.39 WIB.
• Keberangkatan pukul 23.45 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 07.50 WIB.

Keberangkatan Yogyakarta – Gambir

• Keberangkatan jam 21.40 WIB dan tiba di Gambir jam 05.33 WIB.
• Keberangkatan Yogyakarta jam 12.00 WIB  dan tiba di Gambir jam 19.30 WIB.

Sampai saat ini, PT KAI sudah memiliki 2 unit Kereta Panoramic yang merupakan inovasi dari Balai Yasa KAI Surabaya Gubeng. Apabila peminat dan antusiasme masyarakat tinggi maka tidak menutup kemungkinan KAI akan menambah gerbong Kereta Panoramic ini.

Dikutip dari KAI, biaya untuk menaiki Kereta Panoramic yang harus dikeluarkan setiap penumpang mulai dari Rp 750 ribu. Pembelian tiket Kereta Panoramic dapat dilakukan secara langsung di stasiun tempat keberangkatan atau secara online.

Penjualan tiket Kereta Panoramic secara daring tersedia pada aplikasi KAI Accsess, website resmi KAI, Traveloka, Tokopedia, dan Pegipegi. Setelah menyelesaikan transaksi akan mendapat kode booking.

Dengan mengeluarkan dana sebesar Rp 750 ribu, Mama sudah dapat mendapatkan pengalaman unik ketika menaiki kereta teranyar di Indonesia ini. Harga tersebut akan sebanding dengan pelayanan yang akan Mama dan keluarga terima.

Fasilitas yang premium sehingga membuat perjalanan lebih nyaman. Prasarana yang ada di Kereta Panoramic ini, antara lain:

• Tirai jendela yang dapat dikendalikan secara remote,
• Toilet yang luas dan terdapat sensor otomatis,
• Televisi di dinding ujung kereta,
• Rak bagasi khusus di ujung kereta jadi ruang di bangku penumpang menjadi lebih luas sehingga menjadi lebih nyaman,
• Selimut yang bersih dan wangi, serta
• Layanan khusus untuk penumpang Kereta Panorami berupa pemberian snack, makanan, minuman secara gratis.

Walaupun baru hadir pertama kali di Indonesia, desain Kereta Panoramic yang sedemikian rupa menghasilkan keunggulan dan kekurangan dari kereta unik ini. Salah satu inovasi yang ada di Kereta Panoramic ini adalah desain jendela dan atap yang berbeda.

Kereta Panoramic di tanah air memiliki gerbong berwarna hijau tua pekat dengan ornamen berwarna gold sehingga memberikan kesan mewah nan ekslusif. Berikut kelebihan Kereta Panoramic:

• Tirai jendela dapa dikendalikan menggunakan remote dari jarah jauh.
• Memiliki atap kaca (sunroof) memanjang di bagian depan hingga belakang yang mampu buka atau tutup secara otomatis.
• Kursi penumpang dapat di putar menghadap jendela sehingga bisa menikmati panorama lebih mengasyikan.
• Kereta Panoramic memiliki toilet yang luas dengan sensor otomatis.
• Penumpang akan mendapatkan makanan dan minuman gratis. Cukup untuk mengganjal perut selama perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta atau sebaliknya.

Sementara itu, kekurangan Kereta Panoramic antara lain:

• Tiket Kereta Panoramic yang terbatas.
• Hanya tersedia satu rute saja, yaitu Gambir – Yogyakarta (PP).
• Apabila lupa menonaktifkan mode blur pada jendela maka Mama dan anak akan terekspos jelas dari luar jendela. Hal ini karena ukuran jendela yang sangat besar di kedua sisi kereta. Hal ini semakin merugikan apabila ada paparazi dari orang-orang yang di luar kereta.

Kereta Panoramic merupakan pertama kalinya di Indonesia yang dihadirkan oleh PT KAI. Terobosan terbaru KAI ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menghadirkan Kereta Panoramic ini.

Model Kereta Panoramic atau Panoramic Train pertama kali hadiri di Swiss. Kereta tersebut bernama The Gotthard Panorama Express. Kereta ini akan mengajak para penumpang menyaksikan keindahan Gunung Alpen yang amat memesona, gunung yang paling ikonik dari negara Swiss. 

Tak hanya itu, Panoramic Train ini juga akan melintasi jalur dengan pemandangan paling indah di dunia lho. Selain Indonesia, ada sepuluh negara lain yang sudah mengimplementasikan Kereta Panoramic ini. Kesepuluh negara tersebut, antara lain:

• Swiss
• Norwegia
• Skotlandia
• Kanada
• Italia
• Jerman
• Austria
• Wales
• Jepang
• Indonesia

Itulah ulasan informasi mengenai apa itu Kereta Panoramic? Jangan sampai ketinggalan mencoba inovasi kereta terbaru dari KAI ini. Sunroof, jendela yang besar, serta fasilitas yang mumpuni akan memberikan pengalaman terbaik bagi Mama dan si Kecil.