Apakah Penggunaan Henna Aman untuk Anak Remaja?

Dilansir dari Very Well Family, henna adalah tanaman semak berbunga kecil. Daun henna dikeringkan dan diubah menjadi bubuk halus. Bedak itu bisa digunakan untuk mewarnai rambut atau dijadikan tato kulit sementara.

Seni tubuh henna telah digunakan sejak lama untuk menghiasi tubuh perempuan dalam berbagai upacara selama ribuan tahun. Dan saat ini, henna masih digunakan dalam upacara keagamaan atau dipakai oleh pengantin dalam pernikahan di beberapa bagian dunia.

Seni tato henna umumnya merupakan desain yang rumit. Seringkali, digunakan di tangan dan memiliki desain yang menutupi kedua pergelangan tangan hingga bagian jari.

Penting untuk dicatat bahwa tato henna tidak benar-benar "tato". Tato henna akan memudar dalam waktu, sekitar dua hingga empat minggu, tergantung pada jenis henna yang digunakan. 

Akan tidak mudah untuk menghapusnya kecuali melalui pemudaran alami, jadi jika Mama mengizinkan anak remaja untuk mendapatkan tato henna, ketahuilah bahwa tato itu akan ada di sana untuk sementara waktu.

Namun, ada beberapa klaim yang mengatakan bahwa dapat mempercepat pemudaran dengan mengoleskan hidrogen peroksida ke area yang di tato setiap hari. Namun, hasilnya cukup beragam dan belum ada bukti ilmiah untuk ini.

Food and Drug Administration atau FDA belum menyetujui henna atau pacar untuk pewarna kulit di Amerika Serikat. Ini hanya disetujui sebagai bentuk pewarna rambut.

Hal ini karena FDA telah memperingatkan bahwa beberapa orang mengalami reaksi kulit yang serius ketika tato henna diterapkan.

Reaksi yang dilaporkan termasuk kemerahan, lepuh, lesi kemerahan yang menonjol, hilangnya pigmentasi, peningkatan kepekaan terhadap sinar matahari, dan bahkan jaringan parut permanen.

Penting juga untuk dicatat bahwa beberapa pewarna dijual sebagai 'henna'. Mereka sering datang dalam warna-warna cerah, seperti biru, hijau, kuning, atau ungu. Namun henna yang sebenarnya berwarna oranye, merah, atau coklat.

Tak dapat dipastikan bagaimana pewarna ini dapat memengaruhi kulit, dan kualitas bahan yang digunakan dalam pewarna tersebut cenderung sangat bervariasi.

Henna bisa berbahaya bagi orang dengan defisiensi G6PD, suatu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase, yang membantu fungsi sel darah merah.

Tak jarang orangtua yang tidak mengetahui anaknya memiliki defisiensi G6PD. Karena banyak orang tidak memiliki gejala apapun sampai sel darah merah mereka terpapar pemicu tertentu.

Bagi sebagian orang, henna bisa menjadi pemicu, menyebabkan kerusakan sel darah merah, yang mengakibatkan berbagai komplikasi medis.

Ini adalah kondisi genetik yang diturunkan dari satu atau kedua orangtua, dan paling umum pada laki-laki.

Kebanyakan seniman tato henna bisa menempatkan seni tubuh ini pada anak-anak dari segala usia.

Jadi, penting untuk berbicara dengan anak remaja tentang masalah atau aturan apa pun yang mungkin Mama pertimbangkan sebelum anak memutuskan untuk membuat tato henna sendiri.

Namun agar lebih aman, sebelum anak mendapatkan tato henna, sebaiknya lakukan tes kulit kecil terlebih dahulu. Kemudian, Mama akan dapat melihat apakah anak mengalami reaksi alergi atau tidak.

Nah itulah informasi seputar apakah henna aman digunakan pada anak remaja. Meskipun tato henna itu menyenangkan dan terlihat indah saat digunakan, penting untuk tetap peringatkan anak bahwa reaksi kulit yang serius dapat terjadi.

Semoga informasinya menjawab ya Ma!

Baca juga:

• Motif Henna Tangan Simple dan Mudah untuk Anak-Anak
• Agar Tahan Lama, Inilah 5 Tips Merawat Henna di Kulit
• Keren, Dakota Patton Sudah Jago Melukis Wajah di Usia 4 Tahun