Bullying merupakan masalah yang hingga saat ini belum bisa dimusnahkan secara menyeluruh karena perilaku tersebut akan selalu terulang. Terlebih perilaku bullying bisa dilakukan di mana saja dan tidak hanya kepada anak-anak saja. Orang dewasa pun bisa saja menjadi korban dan pelakunya.
Parahnya, dibanyak kasus korban perundungan tidak berani memberitahu siapapun tentang kondisi yang dialaminya karena diancam oleh pelaku. Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui jenis-jenis bullying yang mungkin dialami anak mama.
Berikut adalah jenis-jenis bullying yang perlu Mama ketahui:
1. Menggoda
Menggoda merupakan jenis bullying berupa kekerasan verbal. Hal tersebut sangat berbahaya dan dapat bertahan lama.
Umumnya, bentuk dari menggoda yang paling sering terjadi, yakni terkait dengan penampilan, seksualitas, dan persetujuan sosial.
Contoh dari menggoda, misalnya mengejek, melecehkan, berteriak, menghina, penyalahgunaan telepon, catatan buruk, hingga tekanan psikologis yang menyakitkan atau merendahkan, dan lain sebagainya.
Dampak dari bullying jenis ini biasanya tidak terlihat secara langsung. Oleh karena itu, pelakunya tidak akan ragu untuk melontarkan ucapan yang tidak pantas secara terus-menerus.
2. Pengucilan
Mungkin, beberapa anak tidak disakiti secara fisik atau verbal, tetapi bisa jadi mereka dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya. Pada bullying jenis ini, anak akan kesulitan mencari teman karena pelaku memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk membujuk orang lain untuk mengucilkan korban.
Anak yang mengalami jenis bullying ini cenderung menyendiri, mengerjakan tugas kelompok seorang diri, dan tidak pernah bermain bersama teman-teman di luar jam sekolah.
Pengucilan atau 'pengecualian atau hubungan' didasarkan pada manipulasi sosial dan dapat terjadi secara terbuka. Tujuannya adalah untuk menciptakan identitas kelompok yang menjadi mekanisme kontrol yang kuat.
Contoh dari pengucilan, di antaranya adalah berpura-pura ramah terhadap korban dan secara sporadis berubah melawannya, pemerasan dan ancaman, gosip jahat dan desas desus untuk membuat anak-anak lain merendahkan korban, dengan cara mengekspos rahasianya kepada orang lain, dan lain-lain.
3. Fisik
Bullying fisik biasanya melibatkan penyerangan secara teratur kepada seseorang yang lebih lemah. Bullying jenis ini bisa dilakukan secara agresif berupa memukul, menendang, meludah, mendorong, menjambak, hingga merusak barang.
Jenis bullying ini sangat mudah dikenali. Mama bisa melihatnya apabila terdapat luka atau memar tanpa alasan yang jelas pada tubuh anak.
Umumnya, anak yang menjadi korban bullying jenis ini enggan untuk mengakui bahwa dirinya ditindas secara fisik karena takut dianggap tukang mengadu atau diancam oleh pelaku bullying.
4. Pelecehan
Kebanyakan korban dari bullying jenis pelecahan ini adalah anak perempuan, meskipun tidak menutup kemungkinan anak laki-laki juga mengalaminya.
Umumnya, pelecehan ini melibatkan pertanyaan yang berulang, menjengkelkan, pernyataan atau serangan tentang masalah seksual, gender, rasial, agama atau kebangsaan.,
Contoh dari bullying jenis ini, diantaranya adalah menarik celana atau baju korban di depan orang lain, mengintip di bawah pintu toilet, membuat permintaan seksual yang tidak diinginkan, menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi, mengambil foto korban diam-diam dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku, atau memaksa korban menonton atau melihat hal-hal yang berbau pornografi.
Dalam beberapa kasus, pelecehan termasuk dalam tindakan kriminal, yaitu kekerasan seksual yang memungkinkan pelaku dapat ditindak secara hukum.