Nama Valentino Rossi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagai seorang pebalap MotoGP berprestasi dunia. Namun, ternyata ia juga memiliki seorang adik yang berkarier di bidang yang sama, yaitu Luca Marini. Ya, Luca Marini dan Valentino Rossi sama-sama menjadi pebalap motor handal yang menorehkan berbagai catatan juara di usia yang masih muda.
Namun, seperti apa sih kedekatan antara kakak-beradik pembalap motor dunia ini? Berikut ini Popmama.com merangkum kisahnya:
Valentino Rossi dan Luca Marini ternyata terpaut jarak usia yang cukup jauh, yaitu 18 tahun.
Rossi lahir pada tanggal 16 February 1979, sedangkan Marini lahir pada tanggal 10 Agustus 1997.
Valentino Rossi dan Luca Marini sama-sama lahir dari rahim sang Ibu, Stefania Palma. Namun, ayah Rossi dan Marini berbeda.
Rossi lahir dari pernikahan pertama sang Ibu dengan ayah kandungnya, Graziano Rossi. Graziano Rossi adalah mantan pembalap motor Grand Prix Italia.
Selepas berpisah dari Graziano Rossi, Stefania Palma menikah dengan ayah kandung Marini. Ayah Marini adalah Massimo Marini, pelatih kiper asal Italia yang kini menjadi pelatih untuk FC Sudtirol, tim Seria C Italia.
Walaupun berjarak usia cukup jauh, tetapi Marini dan Rossi seperti anak kembar, baik itu dari hobi maupun ketertarikan. Bahkan sang Ibu mengakuinya, "Di mata saya, mereka berdua identik, seperti orang yang sama."
Memiliki seorang kakak yang berprestasi, membuat Marini mengidolakan Rossi. Hal ini dibuktikan dengan Marini yang memenuhi dinding kamarnya dengan foto-foto dan poster-poster Rossi saat ia masih kecil.
Sama-sama terjun di bidang balap motor, ternyata tidak serta-merta membuat Marini ingin menjadi satu tim dengan Rossi.
Meskipun Marini mengidolakan sang Kakak sejak kecil, dalam sebuah kesempatan Marini mengatakan jika ia memilih pembalap dari masa lalu untuk menjadi rekan setimnya, ia malah ingin bekerja sama dengan Dani Pedrosa, bukan dengan Rossi lho!
Walaupun sejak kecil terpapar serunya menjadi pembalap motor dari sang Kakak, Rossi tetap mengakut ia kaget Marini mau mengikuti jejaknya menjadi seorang pembalap motor.
Rossi berkata bahwa prestasinya yang menjadi juara dunia sembilan kali, mungkin akan membebani Marini. Orang-orang tentu punya ekspektasi yang tinggi Marini bisa menyamai atau bahkan harus bisa melampaui dirinya.
Namun, Rossi lega ketika Marini bisa menghadapi semua ekspektasi orang-orang terhadapnya dengan hati lebih ringan. "Fakta bahwa nama belakangnya bukan 'Rossi' membuat bebannya menjadi lebih ringan, dan secara alami, kami punya sifat yang berbda. Ia punya kepribadiannya sendiri," ujar pria kelahiran Italia ini.
Berlaga di kompetisi yang sama, Stefania mengatakan bahwa hal ini akan semakin mempererat hubungan di antara kedua anaknya. "Marini akan memiliki kesempatan untuk tumbuh dan belajar sambil mengamati Rossi. Di saat yang sama Rossi akan memiliki satu motivasi lagi," ujarnya.
Wah, ternyata seperti itu ya serunya memiliki saudara yang punya hobi dan karier yang sama. Alih-alih saling iri, Rossi dan Marini justru saling mendukung dan berkompetisi dengan sehat.