Anak Kelas 6 SD di Tasikmalaya Meninggal Pasca Dibully Setubuhi Kucing

Korban mengalami depresi, kejang-kejang, sulit makan dan minum hingga akhirnya meninggal dunia

21 Juli 2022

Anak Kelas 6 SD Tasikmalaya Meninggal Pasca Dibully Setubuhi Kucing
Freepik/user18526052
Ilustrasi

Pembullyan atau perundungan pada anak-anak masih ada di sekolah-sekolah hingga saat ini. Bahkan dari tingkat terendah sekalipun yakni Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut baru saja dirasakan oleh PH (11), seorang anak kelas 6 SD di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Ia mendapatkan perundungan dari temannya hingga disuruh menyetubuhi kucing. 

Kejadian ini sungguh memilukan. A (41) dan T (39) selaku orangtua PH sangat kaget ketika mengetahui anaknya ternyata menjadi korban perundungan di sekolah hingga mengalami depresi dan kini meninggal dunia. Keduanya pun kini sangat terpukul harus mengikhlaskan kepergian anak bungsunya. 

Untuk mengetahui kejadian ini lebih lengkap, Popmama.com telah merangkum informasi terkait kasus anak SD di Tasikmalaya dibully menyetubuhi kucing hingga meninggal dunia seperti berikut ini. Simak yuk!

1. Beberapa hari sebelum meninggal, korban terlihat murung dan tidak mau makan 

1. Beberapa hari sebelum meninggal, korban terlihat murung tidak mau makan 
Freepik/master1305

Berdasarkan cerita dari kedua orangtua korban, akhir-akhir ini anaknya terlihat murung dan sering melamun. Bahkan sang anak pun tak mau makan dan minum. 

Saat ditanya, korban hanya menjawab sedang sakit tenggorokan sehingga tidak nafsu untuk makan dan minum. Keadaan ini terus berlangsung sekitar satu minggu  hingga korban jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit. 

"Kalau ke kami ngakunya sakit tenggorokan, dimasukin air aja dimuntahin lagi. Kami bawa ke rumah sakit tapi meninggal dunia," ucap T, mama korban.

Keluarga korban pun menuturkan, sebelum di bawa ke rumah sakit, PH pun sempat mengalami kejang-kejang. 

2. Orangtua sangat sedih ketika mengetahui anaknya menjadi korban bully

2. Orangtua sangat sedih ketika mengetahui anak menjadi korban bully
Popmama.com/Aristika Medinasari
Ilustrasi

Saat sedang dalam masa perawatan di rumah sakit, video perundungan menyetubuhi kucing yang menimpa PH menyebar luas hingga A dan T tahu. Mereka menyaksikan sendiri keadaan pilu yang menimpa anaknya itu. 

Tidak tinggal diam, A dan T akhirnya bertanya kepada PH, kenapa mau melakukan hal tersebut. PH menjawab memang sering mendapatkan paksaan dan pemukulan dari rekan sebayanya.

"Anak saya sering ngaku dipukul sama temannya. Tapi mungkin candaan. Anak saya mainnya jauh pak. Saya kan ada anak empat jadi susah ngawasinnya. Saya juga hancur pak pas lihat videonya," ujar T.

3. Kini, pihak keluarga masih sangat terpukul tas kepergian anaknya aehingga mendapat pendampingan khusus dari KPAI untuk pemulihan 

3. Kini, pihak keluarga masih sangat terpukul tas kepergian anak aehingga mendapat pendampingan khusus dari KPAI pemulihan 
Website/pratidintime.com
Ilustrasi

Ato Rinanto selaku Ketua KPAI Tasikmalaya membenarkan adanya kasus perundungan yang menimpa PH hingga akhirnya meninggal dunia. 

"Jadi ananda ini usianya 11 tahun kelas enam SD dia mengalami dugaan perundungan, sampai murung. depresi akhirnya meninggal dunia. Bentuk perundungannya adegan tak senonoh. Korban dipaksa dan diancam teman sepermainanya," uja Ato melanjutkan. 

Ia pun menuturkan jika kondisi keluarga korban masih sangat terpukul karena kepergian anak bungsunya yang memilukan. Akhirnya KPAI kini tengah memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis kepada keluarga korban. 

"Kami melihat keluarga masih belum stabil kondisi psikisnya maka kami tawarkan pendampingan dan pemulihan psikologisnya, edukasi dan juga mungkin proses hukumnya," ujar Ato.

Atas kejadian ini, selaku orangtua Mama dan Papa harus mengedukasi anak-anak sedini mungkin agar tidak melakukan perundungan pada orang lain. Mama dan Papa bisa mulai mengajarkan si Anak dengan mengenalkan dan menghargai perbedaan. Kemudian, Mama dan Papa juga bisa mengajarkan anak-anak terkait cara berkomunikasi dengan tepat dengan orang lain. 

Setelah itu, Mama dan Papa bisa mulai mengenalkan makna perundungan pada anak sekaligus contoh-contohnya. Beritahu si Anak agar tidak melakukan hal tersebut pada orang lain. Namun, jika nyatanya si Anak yang mendapat tindakan perundungan, beri tahu mereka untuk tidak sungkan bercerita pada Mama dan Papa. 

Jika Mama dan Papa mengetahui anak-anak mendapat perundungan dari teman-temannya, langsung beri dukungan terbaik pada Anak agar tidak meresa stres dan depresi. Namun, jika keadaan mental sang Anak pasca dibully sudah tidak tertolong, Mama dan Papa dapat langsung konsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater. 

Nah itulah beberapa informasi terkait kasus bully menyetubuhi kucing yang menimpa anak kelas 6 SD di Tasikmalaya. 

Baca juga:

The Latest