7 Fakta Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba The Movie: Infinity Castle

Film Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Infinity Castle dirilis di Jepang pada 18 Juli 2025 dan langsung memecahkan rekor box office dengan pendapatan lebih dari 1 miliar yen atau sekitar Rp109,7 miliar hanya dalam 16 jam penayangan.

Antusiasme penggemar terlihat dari antrean panjang di berbagai bioskop sejak dini hari.

Keberhasilan ini berlanjut dalam beberapa hari berikutnya, dengan 5,52 miliar yen terkumpul dalam tiga hari dan 7,32 miliar yen hanya dalam empat hari.

Hasil ini menegaskan posisi Infinity Castle sebagai salah satu film dengan debut terkuat sepanjang sejarah box office Jepang.

Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Infinity Castle merupakan bagian pertama dari tiga film penutup serial Kimetsu no Yaiba. Film ini mengadaptasi arc terakhir dari manga karya Koyoharu Gotouge, yang menampilkan pertempuran pamungkas melawan Raja Iblis Muzan Kibutsuji.

Dalam film ini, Tanjiro Kamado, Zenitsu, Inosuke, dan para Hashira terjebak di dalam kastil labirin multidimensi yang dikendalikan oleh Nakime.

Mereka harus menghadapi jebakan ilusi yang menantang sekaligus bertarung mati-matian melawan para Upper Moon, termasuk Douma, Akaza, dan Kokushibo.

Dengan pembagian cerita menjadi beberapa film, penggemar bisa menikmati setiap momen klimaks secara lebih detail dan mendalam.

Film Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Infinity Castle langsung memecahkan rekor box office Jepang yang sebelumnya dipegang oleh Mugen Train.

Dalam tiga hari pertama penayangan, film ini berhasil mengumpulkan pendapatan sekitar 5,9 miliar yen, jauh melampaui debut Mugen Train yang tercatat 4,6 miliar yen pada 2020. Hanya dalam sepuluh hari, total pendapatannya mencapai 12,87 miliar yen, menjadikannya salah satu film dengan debut tercepat dalam sejarah box office Jepang.

Keberhasilan ini membuat Infinity Castle menempati posisi ke-4 sebagai film terlaris sepanjang masa di Jepang, menggeser sejumlah film Hollywood populer seperti Your Name dan Frozen.

Secara global, film ini telah meraih lebih dari 155 juta dolar, memperkuat posisi Demon Slayer sebagai franchise anime terlaris di Asia.

Salah satu daya tarik utama Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Infinity Castle adalah kualitas animasinya yang luar biasa, hasil karya studio Ufotable.

Proses produksi film ini memakan waktu selama 3,5 tahun, di mana tim animasi bekerja detail untuk menghadirkan setiap adegan pertarungan dengan sempurna.

Mulai dari gerakan pedang Tanjiro, efek cahaya dan api yang dramatis, hingga visual kastil labirin multidimensi dan ilusi yang diciptakan Nakime, semuanya ditampilkan dengan presisi tinggi.

Desain para Upper Moon juga menambah kesan epik film ini. Kualitas animasi yang konsisten tinggi membuat Infinity Castle tidak hanya memanjakan mata penggemar, tetapi juga menjadi standar baru untuk adaptasi anime layar lebar.

Salah satu daya tarik lain Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle adalah kembalinya deretan seiyuu ikonik yang telah melekat pada para karakter sejak serial TV.

Natsuki Hanae sebagai Tanjiro, Hiro Shimono sebagai Zenitsu, dan Yoshitsugu Matsuoka sebagai Inosuke kembali menyuarakan karakter mereka dengan penuh emosi dan intensitas.

Kehadiran seiyuu veteran ini tidak hanya mempertahankan kontinuitas karakter, tetapi juga meningkatkan kedalaman cerita, khususnya pada adegan pertarungan dramatis dan momen emosional yang krusial.

Para penggemar pun bisa menikmati suara yang familiar sekaligus mendukung atmosfer epik film ini.

Promosi film Demon Slayer: Infinity Castle dilakukan secara masif di Jepang dan berhasil mencuri perhatian publik.

Karakter utama seperti Tanjiro, Nezuko, para Hashira, hingga musuh besar Kokushibo dan Muzan hadir di hampir setiap sudut kota Tokyo.

Mulai dari billboard digital, gedung pencakar langit, hingga truk promosi, semuanya dipenuhi visual artistik yang ikonik.

Wilayah ramai seperti Shinjuku dan pusat perbelanjaan besar pun berubah menjadi lautan visual Demon Slayer.

Dengan durasi mencapai 155 menit, Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Infinity Castle menjadi film terpanjang dalam franchise Kimetsu no Yaiba. Hal ini menandai ambisi studio Ufotable untuk menyajikan kisah akhir yang menyeluruh dan epik.

Durasi panjang memberi ruang bagi pengembangan karakter, eksplorasi emosi, dan pertarungan megah yang lebih intens. Meski begitu, beberapa kritik menyebut bagian pertengahan film terasa sedikit berat karena pacing yang lambat.

Namun bagi penggemar setia, durasi yang panjang justru memungkinkan mereka menikmati setiap momen klimaks secara menyeluruh.

Nah, itulah informasi mengenai fakta menarik Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba The Movie: Infinity Castle yang saat ini sudah tayang di Bioskop Indonesia. Kamu sudah nonton filmnya?