9 Fakta Menarik Luthfi COC, Terungkap di Podcast Bareng Nikita Willy

Ketika ditanya lebih suka soal esai atau pilihan ganda, Luthfi dengan mantap memilih esai. Menurutnya, soal esai memberinya ruang untuk berargumen dan menyampaikan alasan lebih detail.

“Kalau soal esai masih bisa diberikan pembelaan dan konteks, dan bisa digunakan untuk berdiskusi dengan guru atau pengajar,” ujar Luthfi dalam podcast Momscorner (31/8/2025).

Hal ini menunjukkan bahwa Luthfi menyukai proses berpikir kritis dan tidak sekadar mencari jawaban singkat. Ia bahkan menambahkan, soal esai bisa menjadi pintu untuk diskusi lebih dalam dengan guru.

Hal ini mencerminkan keinginan dan semangatnya untuk belajar dengan cara yang lebih bermakna.

Pilihan menarik lainnya muncul saat Nikita Willy menanyakan antara Naruto dan One Piece. Tanpa ragu, Luthfi memilih Naruto.

“Aku lebih suka Naruto sih” kata Luthfi sambil tersenyum.

Pilihan ini juga menegaskan bahwa Luthfi adalah seorang wibu, sebutan populer untuk penggemar budaya Jepang, terutama anime.

Sang Mama yang hadir pun membenarkan bahwa anaknya sangat gemar menonton anime dengan senyuman sederhana. Fakta ini tentu membuat banyak penonton tersenyum, apalagi di tengah tren anime yang mendunia.

Meski dikenal sebagai sosok cerdas dari salah satu universitas top di dunia, Luthfi ternyata bukan tipe yang suka belajar hingga larut malam.

Ia lebih memilih mengikuti kelas pagi daripada harus memaksa diri begadang demi belajar.

“Aku pilih kelas jam 8 pagi” ungkap Luthfi di Momscorner yang memicu reaksi terkejut dari Nikita Willy.

Waktu tidur yang cukup justru penting agar bisa fokus saat menerima materi esok harinya. Pilihan ini menggambarkan betapa ia lebih mengutamakan kualitas belajar daripada durasi.

Hal ini juga menjadi pesan positif bagi remaja lainnya untuk menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat.

Saat diberikan pilihan antara main futsal bersama teman atau mengerjakan soal matematika, Luthfi memilih pilihan yang kedua.

“Lebih suka olimpiade matematika.” kata Luthfi dengan tegas dan yakin.

Meskipun banyak anak biasanya lebih memilih kegiatan fisik bersama teman, Luthfi justru merasa lebih puas ketika berhasil menyelesaikan soal-soal angka.

Fakta ini memperlihatkan bahwa dirinya memiliki ketertarikan besar pada logika dan analisis. Tidak heran jika ia sering dianggap sebagai sosok yang teliti dan tekun.

Di tengah populernya makanan Korea, Luthfi tetap setia dengan cita rasa Nusantara. Ia lebih menyukai makanan Indonesia karena menurutnya lebih kaya rasa dan sesuai dengan lidahnya.

“Makanan Indonesia, aku lebih pilih itu,” ujar Luthfi dengan senyum lebar.

Hal ini menunjukkan bahwa meski ia termasuk seorang mahasiswa internasional yang selalu terpapar dengan budaya luar, Luthfi tetap bangga dengan masakan khas negeri sendiri.

Bahkan, ia terlihat begitu antusias ketika menyebutkan makanan Indonesia favoritnya. Pilihan ini sekaligus mengingatkan kita bahwa kuliner Nusantara memang selalu punya tempat spesial di hati banyak orang.

Fakta unik lainnya adalah cara Luthfi menikmati makanan. Saat harus memilih antara makan dengan tangan atau sumpit, ia dengan jujur mengaku lebih nyaman menggunakan tangan.

Baginya, sensasi makan dengan tangan terasa lebih natural dan membuat makanan jadi lebih nikmat.

Hal ini tentu mengejutkan, mengingat ia sedang menimba ilmu di Korea Selatan, sebuah negara di mana masyarakatnya menggunakan sumpit sebagai salah satu alat makan utama.

Tapi pilihan Luthfi justru menunjukkan kesederhanaan sekaligus sifat yang authentic. Ia tak ragu untuk tampil apa adanya, bahkan dalam hal sederhana seperti makan.

Kedekatan Luthfi dengan sang Mama tampak jelas ketika ia diberi pilihan antara Mama yang cerewet tapi perhatian, atau Mama yang cuek namun suportif. Luthfi memilih yang pertama.

Baginya, perhatian kecil yang ditunjukkan lewat sikap cerewet justru terasa menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa ia menghargai bentuk kasih sayang sederhana dari orangtua.

Jawaban ini juga membuat suasana podcast semakin hangat, karena penonton bisa melihat betapa eratnya hubungan Luthfi dengan Mamanya.

Selain perhatian, Luthfi juga sangat menghargai momen kebersamaan dengan Mamanya. Ia lebih suka tertawa bersama daripada ngobrol serius.

“Lebih suka tertawa bareng,” ungkapnya dengan tulus.

Menurutnya, tawa bersama menghadirkan kebahagiaan yang sederhana tapi mendalam.

Fakta ini mencerminkan bahwa hubungan mereka dibangun di atas keceriaan dan kehangatan, bukan sekadar nasihat serius.

Pilihan ini pun membuat banyak penonton terenyuh, karena menunjukkan sisi lembut Luthfi yang begitu menghargai kehadiran Mamanya dalam hidupnya.

Fakta terakhir yang terungkap adalah kebiasaan Luthfi menonton film komedi bersama sang Mama. Aktivitas ini jadi salah satu kebiasaan keluarga yang sederhana sedari kecil.

Bagi Luthfi, komedi bukan hanya hiburan, tapi juga cara untuk melepas penat sekaligus mempererat hubungan keluarga.

Ia mengaku lebih sering menonton genre ini karena bisa menghadirkan tawa bersama. Pilihan ini kembali menegaskan bahwa kehangatan keluarga adalah hal yang ia prioritaskan dalam keseharian.

“Dari kecil, kalau sama Mama paling sering nonton komedi, video-video lucu juga, soalnya bisa bikin happy bareng,” cerita Luthfi di Momscorner (31/8/2025).

Itulah 9 fakta menarik Luthfi COC. Menarik sekali, ya, Ma!