5 Fakta Payung Raksasa Masjid Nabawi yang Bisa Diajarkan ke Anak

Bukan sekadar payung untuk melindungi jamaah, nyatanya payung raksasa yang ada di pelataran Masjid Nabawi ini dirancang oleh perusahaan arsitektur ternama asal Jerman, SL Rasch GmbH, yang khusus mendesain struktur yang bisa bergerak otomatis.

Payung ini menggunakan sistem hidrolik canggih, sehingga dapat membuka dan menutup dengan sendirinya sesuai cuaca yang ada. Saking canggihnya, proses selama membuka atau menutup payung ini sangat halus dan hening, Ma, jadi tak mengganggu kekhusyukan jamaah yang sedang beribadah.

Canggih banget, bukan?

Berkat kecanggihan developer payung raksasa ini yang disebut menggunakan bahan khusus bernama PTFE yang sangat kuat, payung memiliki kecerdasan yang mampu bikin manusia takjub.

Bayangkan saja, ternyata bahan yang digunakan ini mampu menahan diri terhadap panas, air, debu, dan pasir, sehingga awet meski diterpa cuaca ekstrem sekalipun yang ada di Kota Madinah.

Yang tak kalah cerdas, payung ini juga punya sistem drainase untuk mengalirkan air hujan. Jadi saat hujan turun, air tak akan menggenang di pelataran sehingga jamaah tetap bisa beraktivitas dengan nyaman dan aman.

Berdasarkan informasi yang sudah beredar luas di kalangan umat Muslim, rupanya total payung raksasa yang menghiasi pelataran Masjid Nabawi ini sebanyak 250 payung.

Ratusan payung ini tersebar di 12 area pelataran Masjid Nabawi, yang mana saat semua payung terbuka, pemandangannya sangat menakjubkan, seperti hamparan kelopak bunga putih yang sedang mekar.

Disebut payung raksasa, karena satu payungnya berukuran 25,5 meter x 25,5 meter saat terbuka penuh, sehingga bisa menaungi sekitar 800 orang.

Maka jika semua payung terbuka, area yang terlindungi di pelataran masjid bisa mencapai 143.000 meter persegi. Kebayangkan, ada berapa jutaan jamaah yang bisa terlindungi di bawah payung-payung ini?

Sama seperti fungsi payung pada umumnya, yaitu untuk melindungi diri dari panas atau hujan, payung-payung raksasa di Masjid Nabawi pun memiliki fungsi demikian.

Di mana seluruh payung ini akan terbentang lebar untuk mengelilingi plataran Masjid Nabawi, yang akan melindungi jamaah dari panasnya matahari Madinah yang bisa sangat ekstrem.

Dengan adanya payung ini, suhu di bawahnya bisa terasa lebih sejuk, turun hingga 8-10°C berkat kain payungnya yang juga dirancang khusus untuk memantulkan sinar matahari.

Selain itu, di dalam tiang payung juga terdapat sistem pendingin kabut air (mist cooling), yang mana nozzle kecil tersebut akan menyemprotkan uap air ketika suhu sedang tinggi, sehingga jamaah tetap nyaman meski beribadah di area terbuka.

Banyak jamaah dibuat takjub dengan keindahan payung-payung raksasa ini ketika membuka dan menutup secara otomatis. Banyak dari jamaah menilai payung tersebut sangat cantik, persis seperti kelopak bunga yang sedang mekar dan kuncup.

Hal ini memang benar adanya, Ma, karena desain payung memang terinspirasi dari bunga yang mekar. Namun, bukan sekadar untuk keindahan, desain ini juga memastikan payung dapat bergerak dengan lancar.

Sebagai informasi tambahan, biasanya payung akan terbuka perlahan di pagi hari dan menutup kembali saat senja, hal ini menciptakan pemandangan yang begitu indah bagi para jamaah.

Itulah 5 fakta menarik tentang payung raksasa Masjid Nabawi. Melalui fakta-fakta ini, kita bisa melihat betapa dalam Islam, kenyamanan dan keamanan jamaah sangat diperhatikan.

Semua teknologi canggih ini adalah bentuk kasih sayang Allah agar umat-Nya bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk.

Semoga informasi ini bisa menambah wawasan sekaligus kecintaan anak pada Masjid Nabawi dan menginspirasi mereka untuk selalu ingin tahu tentang keajaiban ciptaan Allah dan teknologi di sekitarnya, ya, Ma.