Anakku yang berharga,
Cintaku untukmu tidak akan ada habisnya.
Sejak awal, kamu telah menyatu pada Mama.
Ketika kamu sedih, Mama lah yang kamu cari.
Dengan bibir mencuat dan kepala yang terkulai rendah, kau curahkan frustrasi kecilmu melalui kalimat dan kata-kata yang hanya bisa Mama pahami.
Ketika air mata mengalir di pipimu akibat kepala yang terantuk meja dapur, kaki-kaki mungilmu pun segera berlari ke tangan mama yang terbuka.
Mama pun bergegas memelukmu erat-erat dan menghujanimu dengan ciuman, dengan harapan dapat mengurangi rasa sakitmu.
Ketika lelah, kamu akan mengaitkan jari-jari kecilmu dengan jari Mama seraya menatap dan berkata, "Sudah waktunya tidur, Mama... Aku mengantuk," ucapmu.
Setelah itu, Mama dan kamu menaiki tangga bersama-sama untuk menuju ke tempat tidur, tempat kami meringkuk dan bertukar ucapan sayang "Aku mencintaimu," hingga mata cokelat besar itu tertidur nyenyak.
Semua orang menyebutmu sebagai 'anak laki-laki Mama', seolah-olah itu adalah hal yang negatif.
Mereka tertawa dan bercanda, dan membuat komentar di sana-sini tentang betapa lembutnya Mama mendidikmu.
Mereka menempatkan konotasi negatif pada pemikiran lelaki yang secara lahiriah tidak mengekspresikan perasaannya.
Tetapi sekarang dan selamanya, Mama ingin kamu tahu bahwa tidak ada yang salah dengan itu.
Tolong jangan pernah biarkan siapa pun menyatakan bahwa cintaku untukmu, entah bagaimana membuatmu tidak seperti seorang laki-laki.
Pelukan, ciuman, kata-kata sayang akan selalu diterima dan sangat dihargai.
Mereka yang memberi tahumu, sebaliknya telah diindoktrinasi dengan gagasan kuno bahwa laki-laki tidak seharusnya lemah dan mudah untuk menunjukkan emosi mereka, itu hanyalah sebuah gagasan konyol.
Mencintai Mama tidak membuatmu menjadi lembut.
Tidak membuatmu menjadi lemah dan mudah emosional.
Dan itu tidak membuatmu menjadi tidak jantan.
Mencintai Mama sama saja dengan menghormati peran yang telah Mama mainkan dalam hidupmu.
Membutuhkan Mama berarti Mama telah melakukan pekerjaan sebagai pelindungmu dengan baik.
Dan itu juga membuktikan bahwa Mama telah menjalankan pekerjaan terpenting yang sudah Tuhan berikan.
Anak laki-laki mama yang sempurna, cintamu begitu manis dan murni, Mama merasa terhormat menjadi orangtuamu.
Mama tahu kamu akan tumbuh, dan hubungan kita akan melalui perubahan, tetapi Mama berjanji untuk selalu ada untukmu.
Kamu tidak akan pernah terlalu tua untuk membutuhkan Mama, karena Mama akan selalu menjadi tempat yang aman untukmu mendarat.
Saat ini, Mama akan memelukmu erat dan berdoa agar jam terus berdetak. Mama ingin menikmati momen-momen ini bersamamu selama Mama bisa.
Lilitkan tanganmu di tubuh mama, dan malam ini Mama juga akan memelukmu erat-erat.
Mama telah menemukan kenyamanan dalam aroma tubuh kecilmu, bocah Mama selamanya.
Itulah isi surat yang dituliskan oleh Jade kepada putranya yang ia sayangi.
Meskipun kedekatan Mama dan putranya menimbulkan stigma yang cenderung negatif di masyarakat, namun ternyata ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika seorang anak laki-laki memiliki kedekatan dengan sang Mama.