Aspartam Jenis Pemanis Buatan Penyebab Kanker, Hati-Hati Ma!

Aspartam adalah pemanis buatan yang rendah kalori dengan tingkat kemanisan 200 kali dari gula alami

7 Agustus 2023

Aspartam Jenis Pemanis Buatan Penyebab Kanker, Hati-Hati Ma
Freepik/stockking

Anak-anak sering mengkonsumsi makanan atau minuman ringan yang mengandung pemanis buatan? seperti permen karet, yogurt, sereal, atau es krim.

Apakah Mama tahu bahwa makanan dan minuman tadi mengandung aspartam atau pemanis buatan yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kanker?

Pemanis buatan adalah bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan, tetapi tidak memiliki nilai gizi.

Beredarnya pemanis buatan dalam industri pangan karena memiliki harga yang relatif murah dan tingkat manis yang lebih tinggi dari pemanis alami, untuk menghemat biaya produksi makanan atau minuman.

Agar Mama lebih hati-hati dalam memberikan makanan dan minuman yang baik dan sehat bagi anak, berikut ini Popmama.com mengulas mengenai aspartam menjadi penyebab kanker dalam beberapa poin.

1. Aspartam

1. Aspartam
Freepik

Aspartam adalah bahan tambahan pemanis non nutritif yang banyak digunakan di berbagai pangan olahan baik makanan atau minuman sebagai alternatif pengganti gula, khususnya pada minuman ringan, makanan pencuci mulut, permen karet, permen, yogurt, dan produk pengontrol berat. 

Aspartam telah banyak digunakan sejak tahun 1980-an. Aspartam mengandung dua asam amino, yaitu fenilalanin dan asam aspartat.

2. Makanan yang mengandung aspartam

2. Makanan mengandung aspartam
Freepik/jcomp

Tingkat manis pada aspartam mendekati 200 kali lebih manis dibandingkan dengan gula alami (sukrosa). 

Satu bungkus aspartam dengan berat 1 gram yang mengandung 4 kalori sama dengan 2 sendok teh gula biasa yang memiliki berat 32 gram dengan 32 kalori.

Makanan mengandung aspartam:

  • soda diet atau soda tanpa gula,
  • permen karet bebas gula,
  • agar-agar,
  • es krim,
  • sereal,
  • gelatin,
  • minuman berbasis susu yang berperisa atau fermentasi, seperti yogurt
  • krimer minuman,
  • produk kakao dan coklat,
  • pasta gigi,
  • obat kunyah,
  • puding,
  • makanan pencuci mulut,
  • obat batuk dalam bentuk sirup.

Editors' Pick

3. Menurut badan kesehatan dunia

3. Menurut badan kesehatan dunia
Freepik

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) menggolongkan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik (possibly carcinogenic) bagi manusia. 

Karsinogenik adalah suatu zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, khususnya jika dikonsumsi atau terpapar secara berlebihan. 

Menurut pernyataan Dr. Francesco Branca selaku Direktur Departemen Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO yang diambil dari rilis WHO menyatakan bahwa,

"Kanker adalah penyebab utama kematian secara global. Setiap tahun satu dari enam orang meninggal karena kanker. Ilmu pengetahuan terus berkembang untuk menilai faktor pemicu kanker, dengan harapan dapat mengurangi jumlah ini dan jumlah korban manusia".

4. Jumlah aman mengkonsumsi aspartam

4. Jumlah aman mengkonsumsi aspartam
Freepik

Menurut JECFA (Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additive) atau Komite Pakar Gabungan FAO/WHO untuk Aditif Pangan, hingga saat ini belum ada rekomendasi untuk menurunkan jumlah aspartam yang dianjurkan dalam sehari. Aspartam aman dikonsumsi dalam sehari adalah 0-40 mg/kg/hari.

5. Tingkatan penyebab kanker

5. Tingkatan penyebab kanker
Freepik

Untuk memahami karsinogenik pada zat makanan atau minuman perlu dilakukan identifikasi sifat dan potensi menyebabkan kanker.

  • Klasifikasi 1 (karsinogenik pada manusia), memiliki bukti yang cukup untuk menyebabkan keganasan pada manusia.
  • Klasifikasi 2A (mungkin karsinogenik untuk manusia), bukti terbatas untuk kanker di manusia, bukti cukup untuk kanker percobaan pada hewan.

  • Klasifikasi 2B (mungkin karsinogenik untuk manusia), memiliki bukti terbatas menyebabkan kanker pada manusia, tetapi tidak meyakinkan. Memiliki bukti kurang cukup untuk kanker percobaan pada hewan

  • Klasifikasi 3 (tidak diklasifikasikan ke dalam karsinogenik pada manusia, bukti tidak cukup pada manusia dan hewan

IARC atau International Agency for Research on Cancer yang berada di bawah WHO mengelompokkan aspartam sebagai golongan 2B atau kemungkinan menyebabkan kanker pada manusia. Namun, bukti-bukti yang menjadi dasar pengelompokkan masih terbatas.

6. Regulasi di Indonesia menurut BPOM

6. Regulasi Indonesia menurut BPOM
Freepik/8photo

Berdasarkan rilis dari WHO mengenai aspartam, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) membuat rilis pada tanggal 25 Juli 2023 mengenai keamanan pemanis buatan aspartam.

Peraturan untuk bahan tambahan pangan aspartam di Indonesia masih tetap sesuai dengan batas maksimum yang ditetapkan dalam Peraturan BPOM nomor 19 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Regulasi menurut BPOM:

  • Codex Alimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi standar pangan internasional di bawah FAO/WHO masih merekomendasikan penggunaan aspartam pada pangan olahan, aspartam masih dikategorikan aman.

  • Regulasi di Indonesia mengacu pada Codex General Standard for Food Additives (Codex GSFA) dan saat ini masih mengizinkan aspartam sebagai pemanis buatan dalam produk pangan.

  • Berdasarkan poin-poin di atas, regulasi untuk bahan tambahan pangan pemanis buatan aspartam masih tetap sesuai batas maksimum yang ditetapkan dalam  PerBPOM Nomor 11 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.

  • BPOM belum perlu melakukan perubahan regulasi penggunaan aspartam pada pangan olahan. Namun, tetap memonitor perkembangan lebih lanjut mengenai kajian keamanan aspartam oleh IARC dan JECFA.

Yuk kita menjadi konsumen cerdas Ma, untuk selektif memilih produk pangan olahan sehat dan mengecek setiap kemasan pada produk yang hendak dikonsumsi anggota keluarga.

Cek kadaluarsa, cek label, cek izin edar, dan cek kadaluarsa. Jangan lupa untuk selalu membaca peringatan pada label sebelum membeli atau mengkonsumsi produk pangan olahan.

Baca juga:

The Latest