Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
penculikan anak 5.jpg
Pexels/Katerina Holmes

Intinya sih...

  • Korban dijemput pelaku menggunakan mobil

  • Terdeteksi berada di rumah kontrakan wilayah Sunter, Jakarta Utara

  • Pelaku terancam dijerat pasal berlapis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dua anak perempuan berinisial IT (12) dan sepupunya, DM (10), menjadi korban penculikan usai berkenalan dengan seorang laki-laki melalui game online Free Fire. 

Kasus ini berhasil terungkap oleh pihak kepolisian dalam waktu tiga jam setelah laporan diterima. Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengungkapkan bahwa korban dan pelaku, SH (20), berkenalan melalui aplikasi game online sekitar dua minggu sebelum kejadian. 

Bikin resah banyak orangtua, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait kronologi 2 anak di Serang diculik usai kenalan dari game online Free Fire

1. Korban dijemput pelaku menggunakan mobil

Pexels/Sarmad Mughal

Setelah berkenalan, pelaku berhasil membangun kedekatan dengan korban lewat komunikasi yang intens. Kemudian, pelaku mengajak bertemu korban. Kala itu, korban meminta ditemani oleh saudara sepupunya. 

Pada akhirnya, korban dijemput oleh pelaku pada hari Minggu (23/4/2025) pagi. SH menjemput IT dan DM menggunakan mobil jenis Avanza. Keluarga yang kehilangan jejak korban langsung melaporkan kejadian ke pihak kepolisian pada Senin (24/3/2025) pada pukul 09.00 WIB. 

2. Terdeteksi berada di rumah kontrakan wilayah Sunter, Jakarta Utara

Pexels/AS Photography

Setelah menerima laporan, personel Polsek Kragilan dan Tim Resmob segera melakukan penyelidikan. Berdasarkan hasil pelacakan, korban terdeteksi berada di sebuah rumah kontrakan di wilayah Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Usai mengetahui keberadaan korban, tim gabungan segera melakukan penyelamatan dan mengamankan tersangka di lokasi tersebut. Pada akhirnya, petugas berhasil menyelamatkan kedua korban dan menangkap SH. 

3. Pelaku terancam dijerat pasal berlapis

Pexels/Kindel Media

Baik korban maupun pelaku langsung dibawa ke Mapolres Serang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dalam pemeriksaan awal, ditemukan indikasi bahwa salah satu korban sempat alami pelecehan di dalam rumah kontrakan tersebut.

Akibat perbuatannya, SH terancam terancam dijerat Pasal 81 dan 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, serta Pasal 331 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). 

Kasus ini seolah menjadi pengingat bagi orangtua untuk lebih waspada terhadap interaksi yang dilakukan anak-anak di dunia maya, khususnya dalam menggunakan aplikasi game online. 

4. Hal yang bisa dilakukan orangtua agar anak terhindar dari kejahatan

Pexels/Julia M Cameron

Game online memang membuat banyak anak-anak kecanduan. Itu sebabnya, Mama sebagai orangtua perlu mengedukasi anak agar tidak sepenuhnya percaya kepada orang asing yang dikenal lewat game online, berikut yang bisa orangtua lakukan:

1. Bangun Komunikasi Terbuka

Anak harus merasa aman bercerita pada orangtua. Tanyakan dengan tenang tentang siapa saja teman main gamenya. Jangan langsung memarahi atau menghakimi saat anak cerita agar dia tidak kapok bercerita.

2. Edukasi Anak tentang Bahaya Orang Asing

Jelaskan bahwa orang asing di game tetaplah orang asing, meskipun kelihatannya ramah. Beri pemahaman bahwa tidak semua orang di internet adalah orang baik. Ajarkan anak untuk tidak membagikan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, sekolah, foto, atau nomor telepon.

3. Ajarkan Aturan Main Online

Edukasi anak bahwa dirinya tidak boleh bertemu langsung dengan teman online yang baru dikenalnya tanpa seizin orangtua. Jangan pula membagikan lokasi atau klik link yang diberikan oleh teman dari game.

4. Awasi dan Libatkan Diri sebagai Orangtua

Kenali game yang dimainkan anak, siapa saja pemainnya, apakah ada fitur chat atau voice. Bila perlu, ikut main atau menonton agar tahu dengan siapa dia bermain. Gunakan fitur parental control dan batasi waktu bermain game.

5. Ajarkan Respons Jika Merasa Tidak Aman

Jika ada orang asing mengajak bertemu, mengirim pesan aneh, atau membuat tidak nyaman, ajarkan anak agar segera memberitahu orangtua. Anak harus tahu bahwa itu bukan salahnya, dan orangtua akan membantunya.

6. Gunakan Akun Aman dan Privasi

Gunakan username yang tidak mengandung informasi pribadi. Atur akun game agar privat jika memungkinkan. Nonaktifkan fitur geolokasi di game yang bisa menunjukkan lokasi anak.

Nah, itu dia berita mengenai kronologi 2 anak di Serang diculik usai kenalan dari game online Free Fire. Jika orangtua sudah terbuka, terlibat, dan anak merasa aman bercerita, kemungkinan besar anak akan lebih hati-hati dan tidak mudah percaya pada orang asing di game.

Editorial Team