Game online memang membuat banyak anak-anak kecanduan. Itu sebabnya, Mama sebagai orangtua perlu mengedukasi anak agar tidak sepenuhnya percaya kepada orang asing yang dikenal lewat game online, berikut yang bisa orangtua lakukan:
1. Bangun Komunikasi Terbuka
Anak harus merasa aman bercerita pada orangtua. Tanyakan dengan tenang tentang siapa saja teman main gamenya. Jangan langsung memarahi atau menghakimi saat anak cerita agar dia tidak kapok bercerita.
2. Edukasi Anak tentang Bahaya Orang Asing
Jelaskan bahwa orang asing di game tetaplah orang asing, meskipun kelihatannya ramah. Beri pemahaman bahwa tidak semua orang di internet adalah orang baik. Ajarkan anak untuk tidak membagikan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, sekolah, foto, atau nomor telepon.
3. Ajarkan Aturan Main Online
Edukasi anak bahwa dirinya tidak boleh bertemu langsung dengan teman online yang baru dikenalnya tanpa seizin orangtua. Jangan pula membagikan lokasi atau klik link yang diberikan oleh teman dari game.
4. Awasi dan Libatkan Diri sebagai Orangtua
Kenali game yang dimainkan anak, siapa saja pemainnya, apakah ada fitur chat atau voice. Bila perlu, ikut main atau menonton agar tahu dengan siapa dia bermain. Gunakan fitur parental control dan batasi waktu bermain game.
5. Ajarkan Respons Jika Merasa Tidak Aman
Jika ada orang asing mengajak bertemu, mengirim pesan aneh, atau membuat tidak nyaman, ajarkan anak agar segera memberitahu orangtua. Anak harus tahu bahwa itu bukan salahnya, dan orangtua akan membantunya.
6. Gunakan Akun Aman dan Privasi
Gunakan username yang tidak mengandung informasi pribadi. Atur akun game agar privat jika memungkinkan. Nonaktifkan fitur geolokasi di game yang bisa menunjukkan lokasi anak.
Nah, itu dia berita mengenai kronologi 2 anak di Serang diculik usai kenalan dari game online Free Fire. Jika orangtua sudah terbuka, terlibat, dan anak merasa aman bercerita, kemungkinan besar anak akan lebih hati-hati dan tidak mudah percaya pada orang asing di game.