Bagaimana Cara Memperbaiki Kesehatan Mental Korban Kekerasan Seksual
Lakukan ini pada korban anak yang alami pelecehan seksual
14 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekerasan seksual adalah suatu tindakan pelecehan seksual tanpa ada persetujuan dari korbannya, sehingga ini menjadi hal yang sangat traumatis yang berdampak serius pada kesehatan mental korban.
Korban kekerasan seksual sering mengalami berbagai masalah psikologis, seperti gangguan stres pasca trauma, depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan rendahnya harga diri. Kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
Oleh karena itu, penting bagi Mama dan anak remaja mama untuk selalu waspada dalam setiap situasi dan kondisi. Dengan mempelajari cara mengatasi trauma yang dialami oleh korban kekerasan seksual, kita dapat menemukan perawatan terbaik untuk memulai proses penyembuhan, yang bermanfaat bagi kita semua.
Namun, bagaimana jika ada seseorang yang kita kenal menjadi korban kekerasan seksual, baik pelakunya keluarga, tetangga, atau orang terdekat yang kita kenal? Tentu ada hal yang bisa dilakukan untuk membantu korban.
Berikut Popmama.com jelaskan bagaimana cara memperbaiki kesehatan mental korban kekerasan seksual yang orangtua bisa lakukan.
1. Mencari bantuan profesional
Ada beberapa indikator dari stres pasca trauma, antara lain:
- ketidakmampuan untuk pulih setelah enam minggu kejadian,
- kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa,
- mengalami pengalaman yang menakutkan,
- mimpi buruk atau kilas balik,
- memiliki pemikiran atau perasaan untuk mengakhiri hidup.
Oleh karena itu, langkah pertama yang penting adalah mencari bantuan profesional. Konsultasikan dengan seorang psikolog atau terapis yang berpengalaman dalam menangani trauma seksual dapat membantu korban kekerasan seksual dalam memproses perasaan mereka, mengatasi gejala trauma, dan mengembangkan strategi pemulihan yang efektif.
2. Beri dukungan emosional
Penting bagi korban kekerasan seksual untuk memiliki dukungan emosional yang kuat. Terutama jika korbannya adalah anak atau remaja yang belum memiliki keberanian atau wawasan untuk melawan pelaku.
Berikan dukungan emosional dengan mendengarkan yang empatik dan dukungan yang diperlukan. Ini dapat membantu korban merasa didengar dan didukung.
3. Beri dukungan sebagai orang terdekat
Teman atau anggota keluarga terdekat dapat memberikan dukungan. Jika merasa siap untuk membicarakan peristiwa traumatis, mereka bisa lebih memilih untuk langsung berkomunikasi tentang pengalaman dan perasaan yang mereka alami kepada orang terdekatnya.
Selain itu, keluarga juga bisa memberikan bantuan dengan membantu dengan tugas-tugas rumah tangga atau tanggung jawab sehari-hari lainnya guna mengurangi beberapa stres harian yang korban hadapi.
4. Hindari untuk memaksa berbicara
Hindari memaksa korban untuk berbicara, namun bersiaplah untuk mendengarkan dengan seksama jika mereka ingin berbagi cerita.
Beberapa korban trauma mungkin merasa sulit untuk membicarakan pengalaman mereka. Jangan memaksa mereka untuk terbuka, tetapi sampaikan kepada mereka bahwa ada orang yang selalu siap mendengarkan dan mendukung mereka setiap saat.
Pada saat korban berani bercerita, dan di tengah percakapan ia mulai terbata-bata dan kesulitan melanjutkan ceritanya, maka tunggulah hingga ia bisa melanjutkan lagi ke tahap selanjutnya.
Editors' Pick
5. Dorong untuk bersosialisasi
Dukunglah mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan relaksasi. Dorong mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik, mencari teman, dan mengejar hobi serta kegiatan lain yang menyenangkan bagi mereka.
6. Bantu korban untuk menerima keadaan
Secara bertahap, cobalah bantu korban untuk kembali ke rutinitas yang normal. Meskipun mungkin sulit dan membutuhkan kesabaran ekstra, ini bisa dilakukan secara perlahan.
Penting untuk diingat bahwa mereka bisa merasakan reaksi yang kuat terhadap peristiwa yang menyedihkan dan itu adalah hal yang wajar. Seiring berlalunya waktu, gejala trauma ini akan membaik secara perlahan.
7. Sabar dan pengertian
Proses penyembuhan dari trauma membutuhkan waktu. Bersabarlah dalam menghadapi perjalanan pemulihan tersebut dan ingatlah bahwa respons setiap individu terhadap trauma itu berbeda.
Hindarilah menilai reaksi traumatis korban berdasarkan sudut pandang sendiri atau pandangan orang lain.
8. Jangan mudah tersinggung
Jangan terlalu memperhatikan gejala trauma yang dialami oleh mereka. Seseorang yang mengalami trauma mungkin menjadi marah, mudah tersinggung, menarik diri, atau menjauh secara emosional.
Ingatlah bahwa perilaku mereka tersebut adalah hasil dari trauma yang mereka alami, dan mungkin tidak ada hubungannya secara pribadi.
9. Bantu korban untuk selalu berpikir positif
Memiliki pola pikir positif adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh semua orang, terutama oleh korban kekerasan seksual.
Cara ini dapat dilakukan dengan mendukung dan mendorong mereka untuk seperti bergabung dalam kegiatan sosial, mengamalkan afirmasi diri secara rutin, dan melibatkan diri dalam aktivitas positif lainnya.
Selain dapat mencegah stres dan mengurangi depresi, berpikir positif juga dapat membantu mengelola trauma. Dengan demikian, korban kekerasan seksual dapat menciptakan perubahan dalam hidup mereka.
10. Ajarkan untuk mencintai diri sendiri
Sebagai keluarga terdekat, orangtua bisa mengajarkan dan membantu mereka cara untuk mencintai diri sendiri.
Ajarkan mereka cara untuk merawat diri sendiri, seperti mengonsumsi makanan bergizi, menjalani aktivitas fisik secara teratur, dan tidur dengan nyenyak. Selain itu, usahakanlah untuk menemukan strategi coping stress atau penanganan stres yang sehat, seperti terlibat dalam seni, musik, meditasi, relaksasi, dan menghabiskan waktu di alam.
Dengan mencintai diri sendiri, secara perlahan trauma dapat dikendalikan. Dengan begitu, korban kekerasan seksual dapat memulai kehidupan baru yang melibatkan hal-hal yang mereka sukai.
Itulah beberapa cara memperbaiki kesehatan mental korban kekerasan seksual yang orangtua bisa lakukan. Memperbaiki kesehatan mental korban kekerasan seksual adalah proses yang kompleks dan membutuhkan waktu. Namun, dengan dukungan yang tepat, bantuan profesional, dan strategi pemulihan yang efektif, pemulihan adalah mungkin.
Baca juga:
- Tanda-Tanda Kekerasan Seksual pada Anak
- Kenapa Manusia Dilarang Melakukan Kekerasan? Beri Tahu Anak Sejak Dini
- Kontak Darurat Bantuan untuk Kekerasan pada Perempuan dan Anak
